Mohon tunggu...
Nanda Jelita
Nanda Jelita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Topik yang disukai : parenting, mental health, relationship, agama.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Orangtua Merupakan Kunci Kesuksesan Kemampuan Bicara pada Anak

6 Juni 2024   16:42 Diperbarui: 8 Juni 2024   14:10 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          

            

         Apa kunci sukses perkembangan komunikasi pada anak? Seberapa penting peranan orangtua dalam perkembangan komunikasi seorang anak? Seberapa penting dampak komunikasi yang baik pada anak? Semua akan kita bahas pada artikel ini.

         Orangtua menjadi sekolah pertama bagi putra putri mereka. Sejak dini mereka belajar dari apa yang mereka lihat yaitu orangtua mereka. Oleh karena itu orangtua memegang peran penting dalam pengembangan komunikasi pada anak. Dengan diterapkannya komunikasi yang tepat akan memberikan dampak yang baik untuk bekal komunikasi sosial anak. Akan tetapi sangat disayangkan karena masih banyak orangtua yang kurang peduli akan hal ini.

         Padahal sejatinya komunikasi memainkan peranan penting dalam masa pertumbuhan anak, terutama dalam meningkatkan perkembangan bahasa. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan perkembangan bahasa adalah dengan melakukan stimulasi yang konsisten. Namun, masih banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya stimulasi pada anak, sehingga dapat menyebabkan gangguan seperti speech delay. Speech delay adalah gangguan dalam proses berbahasa yang dapat menyebabkan keterlambatan bicara dan gangguan perkembangan pada anak. Oleh karena itu, sebagai orang dewasa yang berada disekitar mereka, kita harus lebih aware dan mendeteksi gangguan ini sejak dini.

         Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia, sekitar 5-8 persen anak di Indonesia mengalami speech delay sebelum masuk sekolah. Speech delay dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi kelainan sejak dalam kandungan, seperti gangguan otak atau genetic, serta gangguan pendengaran, kelainan fungsi oromotor, dan struktur mulut yang tidak normal. Sementara itu, faktor eksternal meliputi kurangnya stimulus dari orang tua, seperti kurangnya interaksi antara orang tua dan anak yang dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak.

         Selain faktor internal dan eksternal, lingkungan yang kurang mendukung juga dapat mempengaruhi speech delay. Contohnya, lingkungan yang jarang mengajak bicara atau hanya bermain, serta terlalu banyak menghabiskan waktu pada gadget, dapat menghambat perkembangan bahasa anak karena komunikasi satu arah dan kurangnya bimbingan bahasa yang tepat.

         Speech delay dapat dibagi menjadi dua kategori: fungsional dan non-fungsional. Fungsional disebabkan oleh kurangnya stimulasi dan pola asuh yang salah, sedangkan non-fungsional disebabkan oleh gangguan bahasa reseptif seperti autism dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Banyak kasus speech delay yang termasuk kategori fungsional disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang stimulasi pada anak dan menganggapnya remeh. Namun, stimulasi pada anak dapat dimulai sejak dalam kandungan, mulai dari minggu ke-20, sehingga perlu diberikan secara optimal selama masa kehamilan.

         Selain kurangnya stimulasi, pola asuh yang salah juga menjadi penyebab utama speech delay. Banyak orang tua yang menganggap komunikasi dengan bayi tidak penting karena bayi belum dapat menjawab atau merespon. Namun, mengajak bayi berkomunikasi adalah bentuk stimulasi yang efektif. Contoh sederhana seperti membacakan buku pada bayi mungkin terlihat konyol, tapi bayi sudah mampu mendengar dan itu dapat menjadi stimulasi. Oleh karena itu, orang tua harus lebih aware dan aktif dalam memberikan stimulasi pada anak serta menerapkan pola asuh yang tepat.

         Nyatanya, kebiasaan ini masih jarang diterapkan oleh lingkungan sekitar kita. Sebagai generasi muda yang telah memiliki pengetahuan tentang pentingnya stimulasi dan pola asuh yang tepat, kita harus mengedukasi orang tua tentang manfaatnya dan bagaimana menerapkan praktik ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat membantu meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya stimulasi dan pola asuh yang tepat, sehingga dapat membantu mengurangi kasus speech delay pada anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun