Mohon tunggu...
Nanda Pramesti Nariswari
Nanda Pramesti Nariswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Mahasiswi yang suka beropini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media Pembelajaran Interaktif untuk Menjawab Tantangan Pendidikan di Masa Post-Pandemic Covid-19

19 November 2021   22:52 Diperbarui: 19 November 2021   22:53 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir dua tahun, berawal dari bulan Maret 2020 virus ini mulai masuk ke Indonesia yang berawal dari China pada awal Desember 2019. Dengan cepat virus ini menyebar dan menginfeksi jutaan manusia diseluruh dunia. Cepatnya penyebaran membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Selain kebijakan lockdown, salah satu kebijakan yang diterapkan di hampir seluruh negara adalah pembelajaran daring dari rumah sampai batas waktu yang tidak ditentukan, termasuk Indonesia yang tercantum dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Meskipun saat ini memasuki masa post-pandemic yang mana berdasarkan hasil assesmen situasi Covid-19 milik Kemendikbudristek per 16 Agustus 2021, terdapat 204 ribu lebih di 194 kabupaten kota yang berada di zona level 4. Artinya meskipun banyak sekolah yang sudah menerapkan sistem tatap muka maupun blended learning, masih ada sekolah yang menerapkan sistem daring seperti saat di masa pandemi.

Ada berbagai macam kendala yang dihadapi pendidik maupun peserta didik dalam pembelajaran daring. Salah satu faktor utama adalah koneksi internet yang tidak stabil. Banyak peserta didik yang tinggal di kota dengan jaringan 4G ataupun menggunakan WI-FI dirumahnya, namun tidak sedikit pula peserta didik yang tinggal jauh dari kota, keadaan ini menyebabkan peserta didik sering kehilangan sinyal saat sedang melakukan pembelajaran daring. 

Sehingga peserta didik tidak mendapatkan ilmu serta pengetahuan secara maksimal. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi semangat belajar peserta didik selama pembelajaran daring adalah pemilihan media pembelajaran. Kemampuan penguasaan media pembelajaran pendidik dinilai masih kurang dalam pembelajaran. Hal ini akan menimbulkan salah persepsi oleh peserta didik terkait materi yang dijelaskan. 

Permasalahan ini tidak muncul hanya saat masa pandemi, namun juga saat pembelajaran dikelas. Perbedaannya saat di kelas, pendidik masih bisa menyediakan sumber lain untuk membantu proses pembelajaran. Saat daring, peserta didik harus benar-benar mandiri dalam penyerapan ilmu karena tidak dibawah pengawasan pendidik secara langsung.

Ketidakmaksimalan dalam proses pembelajaran yang dilakukan pendidik maupun peserta didik dapat berdampak buruk bagi kualitas pendidik dan sumber daya manusia di Indonesia. Tujuan utama adanya Pendidikan adalah melahirkan generasi penerus yang cerdas intelektual maupun emosional, terampil dan mandiri untuk mencapai pembangunan bangsa. 

Dengan adanya tujuan tersebut, ada banyak tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan, terutama pada masa pandemi Covid-19 yang menghadirkan jarak ruang maupun waktu antara pendidik dan peserta didik. Hal ini menekankan pada pendidik untuk menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga peserta didik tergerak untuk mempelajari apa yang ada didalam kreatifitas tersebut.

Media pembelajaran interaktif diharapkan mampu menjadi pilihan terbaik dalam penyelesaian permasalahan pendidikan pada masa pandemi Covid-19 maupun saat masa-masa normal. Di era 4.0 semua dituntut dalam penguasaan teknologi secara optimal terutama dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik dituntut untuk melek teknologi untuk bisa menciptakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. 

Salah satu contoh media interaktif yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik adalah pemanfaatan aplikasi yang tedapat pada android dan bisa didapatkan melalui playstore. Pendidik bisa memilah aplikasi yang cocok sebagai sumber referensi tambahan untuk peserta didik. Kemudian pendidik dapat mengarahkan peserta didik untuk mendownload aplikasi yang telah dipilih oleh pendidik. Setelah aplikasi tersebut terdownload maka peserta didik bisa menggunakannya secara online maupun offline.

Ayub Prayuda (2020) dalam penelitiannya dengan media pembelajaran animasi menyatakan bahwa hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) 134416 Kota Tanjungbalai pada mata pelajaran IPA dengan metode pembelajaran ceramah atau langsung mendapatkan nilai rata-rata sebesar 71,61. Sedangkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan media interaktif mendapatkan nilai rata-rata sebesar 79,15. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran interaktif memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Julsyam Fitra dan Hasan Maksum (2021). Peneliti membuktikan efektivitas media pembelajaran interaktif dengan aplikasi powntoon pada mata pelajaran bimbingan TIK. Aplikasi powntoon memuat konten multimedia berupa teks, gambar, animasi dan audio. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun