Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kampung Nelayan

3 Desember 2023   03:31 Diperbarui: 3 Desember 2023   05:33 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tepian pantai, nelayan bersenyawa
Jala dilautan, riuh suara ombak menemani raga tua
Senja merangkul perahu kayu, menyapa kehidupan sederhana 

Membawa hasil tangkapan, jerih gurat tangan ringkih

Di kampung nelayan, pantulan senja merayap di langit bawah laut

Warna jingga dan merah memeluk cakrawala
Perahu-perahu berlabuh, pulang dari pelabuhan
Di temani suguhan eksotik di kampung nelayan, sunset tarian alam yang mengharukan

Nelayan tua, wajahnya berkeriput seperti gelombang laut
Mata yang menceritakan kisah panjang perjuangan melawan keganasan ombak
Dia mengarungi lautan seiring berjalannya waktu
Nelayan tua, penguasa samudra pengalaman bertuah

Kini nelayan tua, merapuh tubuhnya di tepian pasir
Biru laut mencerminkan usia memekat
Puisi senja terpahat di kulitnya yang keriput
Sejarah hidup, sungai waktu yang tak pernah surut

Di tepian pantai, nelayan tua bersandar
Pada perahu kayu, cerita hidup mengalun
Nyanyian ombak membawa lirik kesabaran
Meninggalkan jejak berakar dan manik sendu

3 Desember 2023

Kota Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun