Menyakiti perasaan orang lemah
Kamu penindas lebih mementingkan tepuk sorai mengelukan
Aku saksi dari perjalanan hidup yang pernah ia gariskan
Luka baru kau toreh lagi semakin dalam
Menjadi babak drama kolosal
Memercikkan api kebencian menjadi siluet merah
Satu persatu mengkristal dalam bola binarmu
Kau penuhi angkara murka sesaat
Bergelimang nista dan bulir air mata
Kepuasanmu dulu berjaya
Melenyapkan jejak kebenaran menggantikan dengan hasutan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!