Ketika napas tersengal menuju tempat persinggahan abadi
Berat melangkah meninggalkan yang fana
Separuh waktu memaksa bangkit dari nikmat dunia
Namun, tak jua bergeming
Hawa ada terasa tiada
Bibirmu pucat memutih raga
Ujung jemarimu mengharu biruÂ
Kau masih tersenyum "happy hipoksia"Â
Ketika irama degup tak beraturan
Langkah tercekat menghentikan tatapan mata welas kasih
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!