"Bu Rina, harus jaga mulut (Jamu), juga selektif dalam mengatur pola makan, jangan lupa berolah raga" tegas dokter berulang-ulang sambil menyudahi obrolannya.Â
Seerr, perasaanku mulai tak nyaman berada di ruangan dokter tersebut. Hawa sekeliling terasa panas dan remuk, begitu juga menciutnya hatiku dihimpit rasa malu.
Ingat kata-kata suami yang jarang aku taati, padahal sumber penyakitku penting diobati yaitu menurunkan berat badan minimal 20 kg. Sama persis dengan pesan dokter internis yang aku kunjungi hari itu. Â
Overweight, nyaris membuatku lumpuh
Overweight, nyaris membuatku hilang pekerjaan
Overweight, nyaris membuatku kehilangan orang orang yang ku cintai
Overweight, nyaris menguras hartakuÂ
Overweight nyaris membunuhku
Setiba di kota asal, aku langsung menemui suami tercinta, alih-alih ia akan menghibur hatiku yang sedang risau.Â
"Aku tidak mau kalah dan terpuruk dengan keadaan, bantu aku sayang!" rengekku manja pada suami dengan tatapan penuh harap.Â
"Aku tidak pernah bosan untuk menulis, karena hoby menulis adalah cinta pertamaku yang tertunda"-Nanda