Mimpi merupakan pesan dari kedalaman
Planetku, Arrakis, sangat indah saat mentari terbenam, berguling di atas pasir. Kau bisa melihat rempah di udara. Saat malam, Pemanen Rempah mendarat. Ras asing berpacu melawan waktu, untuk menghindari panasnya siang. Mereka merusak tanah kami di depan mata kami. Aku hanya mengenal mereka atas kekejaman terhadap kaumku...
Film bertema fiksi ilmiah, petualangan, ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama karya Frank Herbert (1965), disutradarai oleh Denis Villeneuve yang sangat menyukai novel tersebut dan sejak remaja bercita-cita untuk membuat film ini.Â
Saya sangat terpesona dengan film ini, hampir tidak bisa berkata-kata karena terlalu takjub. Dengan kenyataan ini masih bagian satu, saya sangat menantikan sekuel selanjutnya. Dalam durasi dua setengah jam, saya tidak merasa bosan menontonnya, bahkan semakin penasaran dan berharap ini belum selesai.
Film ini mengambil setting masa depan, tahun 10191, berkisah tentang Kerajaan Caladan (planet lautan) yang dipimpin oleh Duke Leto Atreides dan pewaris tahtanya Paul Atreides yang diberikan mandat oleh Kaisar untuk mengelola planet Arrakis.Â
Arrakis adalah planet padang pasir berbahaya tetapi memiliki sumber daya penting yaitu Rempah. Rempah ini berguna untuk membuat kemampuan/ tingkat pemikiran kaum manusia menjadi lebih tinggi dan memungkinkan perjalanan ruang angkasa dengan kecepatan sangat tinggi.Â
Di planet Arrakis terdapat suku pribumi yaitu Fremen yang tinggal di gua gurun/padang pasir. Mereka memiliki ciri fisik bermata biru. Dalam kepercayaan suku ini, mereka meyakini akan datangnya Utusan yang akan membebaskan mereka dari penjajahan.
Karena konspirasi politik Kaisar dan kerajaan Harkonnen, menyerang Atreides dibantu pengkhianatan dari Dokter Yeuh yang merupakan dokter keluarga Kerajaan Atreides. Naas, Duke Leto Atreides  ditangkap penguasa Harkonnen dan terbunuh. Namun selirnya, Jessica dan putranya Paul Atreides berhasil melarikan diri.
Dalam pelarian mereka, Paul dan ibunya banyak ditolong oleh seorang prajurit kepercayaan, yang juga sahabat Paul, Duncan, serta seorang dari suku Fremen yang juga bekerja untuk kekaisaran bernama Dr. Kynes. Walaupun pada akhirnya, karena pengorbanan ini, mereka berdua pun tewas. Paul dan ibunya, selanjutnya mengarah menuju gurun tempat para suku Fremen berkumpul.
Berkisah tentang petualangan, tentu tak luput dari properti yang dikenakan para pemain maupun yang ditemukan di sepanjang film yang membuat penonton berdecak kagum. Berikut beberapa properti yang menyita perhatian :