Mohon tunggu...
Nancy S Manalu
Nancy S Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - I am K-lover

To understand yourself, write

Selanjutnya

Tutup

Film

Kisah Perang Saudara Korea dalam Film Taegukgi (2004)

20 Februari 2022   11:20 Diperbarui: 20 Februari 2022   11:23 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Kau harus memberikan sesuatu pada negaramu sebelum meminta balasan.
  • Apa ideologi itu cukup penting untuk saling membunuh?

Tak melulu film action dan drama romantis, dunia perfilman Korea juga mampu menghadirkan nuansa medan perang seperti Saving Private Ryan ala Hollywood. Film ini berdurasi tak sampai dua jam, ditulis dan disutradarai oleh Kang Je-gyu dengan pemeran utama aktor Jang Dong-gun dan si ganteng Won Bin.

Kisah kakak beradik, Lee Jin-tae (sang kakak) yang tidak mendapat pendidikan karena harus menafkahi keluarganya dan Jin-seok (sang adik) yang terpaksa ikut berperang dalam perang Korea tahun 1950. Padahal Jin-seok masih berumur 18 tahun serta punya masalah penyakit jantung. Mereka berdua ditempatkan di garis pertahanan terakhir dan terisolasi, yaitu di Sungai Nakdong. Jin-tae berusaha memulangkan adiknya dengan cara menemui kaptennya dan berjanji meledakkan tank musuh atau membunuh Komandan musuh (Komunis). Jin-tae selalu mengajukan diri secara sukarela untuk bergabung dalam misi berbahaya. Dalam setiap pertempuran, Jin-tae selalu berusaha mengorbankan nyawanya demi mendapatkan medali dan memulangkan adiknya. Sementara Jin-seok juga sangat mencemaskan kakaknya, dia merasakan perubahan drastis sang kakak dan merasa Jin-tae lebih mementingkan mendapatkan medali, emas dan menjadi pahlawan daripada memikirkan nasib adik dan rekan-rekannya yang tewas.

Sampai suatu hari ketika kembali ke rumah, mereka melihat Young-shin tunangan Jin-tae, diangkut ke sebuah truk dan dituduh komunis oleh beberapa tentara. Young-shin tertembak dan kakak-beradik itu dipenjara. Jin-tae merasa tidak ada gunanya dia memperoleh medali kehormatan dan menjadi titik baliknya dirinya untuk berpindah haluan ke paham Komunis, padahal sebenarnya dia tidak mengerti apa itu Komunis atau Demokrasi, karena yang diinginkannya hanya kedamaian bersama orang-orang yang dicintainya.

Saya menyukai film berlatar perang modern, jadi saya merekomendasikan ini. Dengan berhasilnya Korea Selatan memproduksi film bergenre seperti ini, memberi nuasa berbeda, walau tetap menampilkan alur cerita yang memanusiakan perang seperti Saving Private Ryan dan Hacksaw Ridge, dan menunjukkan kepada kita bahwa perang memang adalah sebuah pengalaman yang jahat dan tidak manusiawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun