Dengan tanpa baju yang melekat,
Hanya sehelai kain di tengah tubuhnya,
dengan rambut yang entah kapan pernah basah.
Mulutnya komat-kamit, pandangannya liar,
Mana dia peduli dengan riuh sekeliling.
Sebentar berhenti, sebentar laju,
Siapa yang tau apa maksudnya,
Pikiran mengalahkannya, dia lelah melebihi kita,
Mungkin dia tak sanggup lagi menanggung beban,
Dia kalah dalam pertarungan.
Semuanya seakan memberi hormat,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!