Mohon tunggu...
Nancy S Manalu
Nancy S Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - I am K-lover

To understand yourself, write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Natal TK dan Panti Asuhan 'Bintang Bangsa'

24 Desember 2021   14:26 Diperbarui: 24 Desember 2021   14:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan utama kami sebagai orang tua, memasukkan mereka untuk memulai sekolah TK nya di tempat ini adalah supaya mereka sejak dini belajar untuk bersyukur bahwa di dunia ini tidak selalu menawarkan kesenangan sepeti yang diberikan orang tuanya, ada sisi lain kehidupan yang harus mereka lihat dan rasakan nantinya kelak, agar mereka terbiasa berbagi dengan apa yang mereka miliki, walaupun mereka hanya sampai TK dua tahun disini.

Yayasan ini mendirikan TK dan SD  dengan tujuan supaya anak-anak penghuni panti asuhan bisa bersekolah langsung disini, dan semua anak, baik yang dari panti maupun dari luar seperti kami, diperlakukan sama. Sepengamatan saya, ini juga mungkin saja bisa menghemat pengeluaran dana pendidikan untuk anak-anak panti ini, sebuah ide yang mulia, sehingga mereka bisa tetap bersekolah karena hampir semuanya berusia dibawah 12 tahun, yang tentu saja memerlukan pendidikan dasar formal.

Natal TK diadakan bersama seluruh penghuni panti asuhan di lantai 4 ruko ini, bahkan seluruh musisi pengisi acara (pemain drum, gitar, keyboard) adalah mereka. Saya terharu sekaligus terkagum melihat anak-anak ini. Mungkin ada sekitar 30 orang anak di panti asuhan ini. Sepanjang ibadah Natal, sesekali saya memperhatikan anak saya yang duduk terpisah karena harus bersama teman dan gurunya, mengambil fotonya ketika dia tampil menyanyi dan menari bersama anak lainnya. Kebanyakan perhatian dan pandangan saya tertuju pada tempat dan penghuninya. Dalam hati saya banyak berdoa, semoga anak-anak penghuni panti ini berumur panjang, menjadi anak-anak terang dan kelak cita-cita mereka terwujud.

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa Kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. (Yakobus 1:27).

Dari nats Alkitab ini saya banyak tertegur dan menyesal, kenapa tidak rutin berbagi kepada mereka. Dengan alasan, sesekali saja, mumpung ada rejeki, padahal berbagi bukan soal 'lagi miskin atau kaya', lagi ada duit atau lagi kere, lagi banyak keperluan-lah dan lainnya. Mendengar mereka mengucapkan 'Terima kasih. Tuhan Yesus memberkatimu'...ahh,sejuk sekali, entah kenapa seperti ada getaran kebahagiaan masuk ke dalam tubuh.

Kita sering mendengar dan mengikuti perayaan ibadah sebagai kegiatan seremonial di gereja dan pelayanan. Ya, kita memang harus mengikuti ini dengan bersungguh-sungguh. Tetapi ibadah bukan hanya sekedar rutinitas, lalu kita merasa cukup puas dan bangga sudah mengikutinya. Ibadah ini akan lebih baik dan komplit jika kita bisa memperhatikan sesama yang sedang menderita dan berkekurangan baik secara lahiriah maupun batiniah. Secara lahiriah artinya; mereka miskin karena tidak bisa memenuhi kebutuhan primer hidup (sandang, pangan, papan). Terutama di masa pandemi, di sekitar kita mungkin semakin banyak sesama yang berkekurangan ini. Secara batiniah yaitu, mereka yang sedang terpuruk, mengalami depresi, kesepian dan stress, sehingga memerlukan tempat untuk berbagi kisah, memerlukan bimbingan, dukungan doa agar mereka tetap teguh dalam iman percaya.

Selamat Natal 2021. Tuhan memberkati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun