Pembangunan pertanian semakin berekembang menuju pertanian yang maju dan modern seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan juga teknologi (iptek) didalam bidang teknologi komunikasi yang cepat. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Dengan populasi masyarakat yang semakin padat maka kebutuhan pangan di masyarakat juga harus terpenuhi dengan cukup. Oleh karena itu, sektor pertanian harus mengembangkan sektornya dengan mengembangkan teknologi pertanian secara efektif dan juga efisiensi. Untuk itu petani harus mempunyai kesiapan untuk menerima teknologi pertanian era industri 4.0. Teknlogi pertanian di era industri 4.0 merupakan era dimana seluruh kehidupan manusia akan dihadirkan oleh teknologi. Era 4.0 ini merupakan era yang tidak bisa dihindarkan, tetapi membuat peluang adanya sesuatu yang diciptakan sehingga petani atau masyarakat perlu mempersiapkan diri untuk menerima teknologi pertanian di era 4.0.
Teknologi pertanian era industri 4.0 berhubungan dengan mesin mesin otomatis yang canggih, contohnya traktor tanpa operatornya, pesawat drone yang fungsinya untuk mendeteksi unsur hara di dalam tanah, dan juga robot grafting. Namun untuk itu kesiapan petani dalam menerima teknologi pertanian juga diperlukan karena petani merupakan orang yang akan menggunakan teknologi tersebut atau bisa disebut petani  adalah pelaksananya.
Didalam kesiapan petani dalam menerima teknologi pertanian di era 4.0 ini, penyuluh memiliki peran yang sangat penting agar petani lebih paham lagi didalam menerima teknologi pertanian di era 4.0 ini. Seperti penyuluhan kelompok tani yang dimana untuk melatih skill petani dalam skil untuk bertani dengan menggunakan teknologi pertanian  dan juga didalam kelompok tani tersebut dapat menjelaskan kepada petani penggunaan dan pentingnya manfaat teknologi, seperti internet yang dapat mempermudah petani dalam menghasilkan produksi yang berdaya tinggi. Selain itu petani juga dapat di berikan seperti program atau pelatihan agar petani dapat melihat dan merasakan manfaat dari pelatihan tersebut dalam jangka panjang.
Yang mempengaruhi petani dalam  menerima teknologi pertanian di era industri 4.0 ini adalah petani yang memiliki pendapatan tinggi dan yang memilikik pendapatanmenengah kebawah. Didalam era industri 4.0 ini petani yang berpendapatan tinggi akan lebih siap untuk menerima teknologi pertanian di era industri 4.0 ini dibandingkan petani yang berpendapatan menengah kebawah karena masalah ketidak siapan petani ini dalam memikirkan biaya yang akan di keluarkan untuk teknologi pertanian di era 4.0. Maka dengan itu petani yang berpendapatan tinggi mampu menerima teknologi pertanian yang ada di era 4.0 ini.
Dalam penerimaan teknologi pertanian, perlu juga di perhatikan keseimbangan antara petani laki-laki dan juga petani perempuan, agar tidak terjadi ketimpangan dan juga harus memperhatikan umur dari petani karena petani yang mungkin sudah terlalu cukup tua mungkin tidak akan terlalu produktif dalam menerima dan menggunakan teknologi dan akan lebih memungkinkan penerimaan teknologi pertanian pada umur- umur yang lebih muda karena lebih produktif dalam menghadapi teknologi pertanian di era 4.0 ini. Petani- petani yang memiliki umur yang produktif ini lah yang akan menjadi penentu kemajuan teknologi pertanian dan juga pendidikan menjadi hal yang penting dan utama untuk petani agar lebih dapat memahami bagaimana menerapkan teknologi pertanian di era 4.0 ini.
Teknologi Pertanian di era industri 4.0 menjadi di butuhkan untuk keterhubungan dan keterpaduan dalam bekerja sama yang akhirnya petani akan mampu dan dapat menerima teknologi sebagai sarana yang mempermudah mereka dalam bertani, dan bukan hanya sekedar hiburan saja untuk mereka.
