Mohon tunggu...
Nancy Susilawati
Nancy Susilawati Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

Saya bekerja di perusahaan swasta yang bergerak di bidang pendidikan. Di waktu senggang saya mengisinya dengan melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang menarik. Aku menikmati perjalanan ke berbagai tempat menarik di Indonesia atau luar negeri. Menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan, mengenal budaya, makanan, lingkungan baru dan banyak hal lain yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gedung Jusuf Anwar, Bangunan yang Sudah Lanjut Usia dan Menyimpan Banyak Cerita

8 Maret 2024   23:55 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:14 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Jusuf Anwar, bangunan yang sudah lanjut usia tapi masih memiliki bentuk yang kokoh  dengan arsitektur khas peninggalan zaman Hindia Belanda. Apa yang menarik dan membedakan gedung ini dengan gedung tua yang lain?

Gedung ini didirikan atas prakarsa oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels, pada tanggal 7 Maret 1809 yang semula bertujuan untuk memindahkan Istana Batavia yang berlokasi di muara Sungai Ciliwung (sekarang daerah Kota Tua) karena mulai kumuh dan banyak orang terkena penyakit kolera dan malaria yang menyebar dan mematikan ke wilayah pusat ibu kota baru Weltevreden (sekarang Lapangan Banteng dan sekitarnya).

Gubernur Jenderal H.W. Daendels membangun istana tempat tinggal dan sekaligus pusat pemerintahan. Istana tersebut diberi nama De Witte Huis (Gedung Putih) atau Grote Huis (Rumah Besar).

Gubernur Jenderal Daendels tidak hanya sekedar memindahkan Batavia ke New Batavia tapi juga dengan konsepnya berbeda. Di Batavia sistemnya zonasi, dari ada kota Pecinan, orang Arab, dan sebagainya. Di Weltevreden terpusat, artinya ada pusat pemerintahan atau konsentrik, tersentra, ada fungsi legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Gedung Yusuf Anwar ini adalah fungsi yudikatif tersebut. Gedung ini merupakan bagian dari bangunan induk Istana. Pembangunannya selesai pada tahun 1828 pada masa Du Bus.

Pada waktu itu, gedung ini merupakan pusat Pengadilan Tinggi setingkat Mahkamah Agung. Di dalam bangunan ini terdapat ruang sidang, ruang tahanan, ruang untuk menerima tamu-tamu dan aula tempat pertemuan rahasia.

Nancy
Nancy

Nancy
Nancy

Nancy
Nancy
foto dalam bekas Penjara 
foto dalam bekas Penjara 

Setelah Indonesia merdeka, gedung ini pun digunakan sebagai Mahkamah Agung yang melaksanakan perannya untuk persidangan-persidangan naik banding dan sebagainya. Pada tahun 1986, dengan adanya berbagai transformasi kelembagaan peran yang semakin kompleks, kemudian ada inisiatif untuk memperluas kantornya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun