Mohon tunggu...
Nay Yuripatasha
Nay Yuripatasha Mohon Tunggu... Editor - Nayla Yuripatasha Komaruddin

SMP Labschool Rawamangun's Student

Selanjutnya

Tutup

Trip

Selamat Pagi Solo! Apa Kabar?

26 Oktober 2019   07:46 Diperbarui: 26 Oktober 2019   07:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Nama saya Nayla Yuripatasha Komaruddin dan saya adalah salah satu penghuni SMP Labschool Jakarta angkatan 27. Yap, sebuah sekolah dengan berbagai cerita untuk dibagikan dan sebuah angkatan dengan beribu masalah dan beribu kenangan yang tak bisa luntur. 

Artikel ini adalah artikel special yang akan memuat salah satu dari cerita berisi ratusan kenangan tersebut. Cerita ini sebenarnya sudah cukup lama, tapi tak akan pernah basi. Oleh sebab itu, pada artikel ini, saya akan membagi cerita tersebut agar para pembaca sekalian dapat membayangkan cerita ini. 

Ini dia, kisah dan kenangan Invita SMP Labschool Jakarta angkatan 27 tahun 2019 yang menuju Solo, Yogyakarta, dan Magelang.Aku ingat sekali kisah ini dimulai hari Selasa. Bukan karena apa-apa tapi karena waktu itu sekolah diliburkan dan aku membolos salah satu sesi lesku di hari Selasa. 

Merasa bersalah tentu, tapi akhirnya ngerasain juga nikmatnya jadi anak bandel (hanya bergurau). Jadi, seperti yang sudah aku beri tahu, pembelajaran sampai jam 4 sore itu diliburkan dan aku izin les.Murid-murid SMP Labschool Jakarta angkatan 27 diminta sudah berkumpul di stasiun gambir sebelum mahgrib. 

Singkat cerita, shalat Mahgrib dan Isya dilakukan si stasiun bagi yang beragama Islam dan setelah itu segera dilanjutkan oleh pengecekan dan pengarahan. Kegiatan ini menyita waktu cukup lama lantaran banyak sekali yang harus diberitahukan dan dipastikan. Well, salah satu penyebabnya juga karena murid-murid yang terbawa suasana dan tidak mau diam, jujur saja. 

Guru-guru dibantu oleh tim travel dalam pemberian arahan. Serta, tidak ada orang tua murid yang diizinkan untuk mengikuti jalannya aktivitas. Pilihan ini menurut saya pribadi cukup bagus. Jadi, setiap murid dapat melatih sikap kemandirian mereka masing-masing.Apa yang paling tidak aku suka dan pasti tidak disukai oleh sebagian besar teman-teman seangkatanku? 

Setiap barang yang tertinggal akan dikenakan denda diatas 100.000 dan melanggar beberapa peraturan lainnya seperti terlambat, dan lain sebagainya dapat dikenakan denda 125.00 atau 250.000. tentu, sistem pendendaan ini berefek sangat baik dan cukup berpengaruh. 

Tapi, resiko yang diberikan cukup besar karena angka yang dipasang lumayan besar. Uang-uang yang didapat bila ada yang terkena denda akan dikumpulkan dan diberikan kepada fakir miskin. 

Jadi, dapat dipastikan bahwa murid yang di denda tidak akan rugi sepenuhnya, kecuali jika mereka memang tidak ikhlas.Selanjutnya, murid-murid segera diarahkan untuk naik ke kereta masing-masing dan duduk sesuai kursi dan gerbong yang sudah ditentukan. 

Setelah pengecekan ulang, murid-murid baru diperbolehkan berpindah gerbong hingga jam 10 dan bertukar kursi sepuasnya dengan aturan tanpa mengganggu penumpang di luar labschool. 

Di dalam kereta, kami tentu diberika konsumsi berupa makanan berat dan snack beberapa kali sebelum murid-murid dipastikan sudah berada di alam mimpi menjelang pukul 11 sampai tengah malam. Walau begitu, resiko ada murid yang tetap terjaga sampai di lokasi tujuan tidak dapat dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun