Mohon tunggu...
NANA SURYANA ALJOE
NANA SURYANA ALJOE Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAILM Suryalaya Tasikmalaya

Menjadi manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di Usia ke-62 Pendidikan Formal Suryalaya, Reformasi Tata Kelola

1 Agustus 2023   20:45 Diperbarui: 2 Agustus 2023   06:44 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pondok Pesantren Suryalaya terletak di Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya selain menyelenggarakan pengajian kitab-kitab kuning lazimnya sebuah Pondok Pesantren dengan kekhasan dalam bidang tasawuf dan tarekat, khususnya Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) juga menyelenggarkan pendidikan formal. Tepat 1 Agutus 1961, 62 tahun yang lalu pendidikan formal secara resmi dibuka.  

Salayang Pandang Pondok Pesantren Suryalaya 

Pondok Pesantren Suryalaya terletak di Dusun Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Nama Suryalaya diberikan Syaikh Tolhah dari Trusmi Cirebon, guru Syaikh Haji Abdullah bin Nur Muhamad (Abah Sepuh). Dalam bahasa Sunda Suryalaya itu terdiri dari dua kata; “Surya” artinya matahari “laya” artinya menyinari. Suryalaya berarti matahari yang menyinari. Makna ini dikandung maksud agar Pondok Pesantren Suryalaya mampu menyinari dunia dan memberikan manfaat bagi umat manusia (rahmatan lil ‘alami).

Pondok ini didirikan 05 September 1905 M/23 Rajab 1423 H oleh Haji Abdullah Mubarok bin Nur Muhamad.  Awal perjalan Pondok Pesantren Suryalaya sebagai lembaga pendidikan Islam dengan ciri khas dan spesialisasi pengajian, pengamalan, dan pengembangan Tarekat Qadiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) tidak berjalan mulus, ada kesalahpahaman masyarakat ditambah kebijakan pemerintah kolinial Belanda yang tidak mendukung perkembangan Tarekat, namun tidak menyurutkan semangat Abah Sepuh untuk terus mengembangkan Pondok Pesantren Suryalaya. 

Abah Sepuh selain terus memajukan pendidikan, juga memajukan bidang pembangunan masjid, madrasah, irigasi, pasar, dan turut menjaga keamanan negara dari gangguan DI/TII. Pada tanggal 25 Januari 1956, Usia 120 tahun Abah Sepuh wafat. Segala keberhasilnnya diwariskan kepada penerusnya.

Kepemimpinan Pondok Pesantren Suryalaya dilanjutkan oleh anaknya bernama Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom). Beliau lahirkan 1 Januari 1915 di Kampung Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, putra kelima dari pasangan Syaikh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhamad dengan Ibu Hj. Juhriyah. Saudara-saudaranya ialah Hj. Siti Sufiyanah (seayah lain ibu), Hj. Siti Sukanah, Muhamad Malik, H. Mahmud Abdullah, H. Dahlan, Hj. Sa’adah, Wasi’ah, Hj.Didah Rosdiah, Hj. Siti Sumayah Djuhriyah, dan KH. Noor Anom Mubarok, BA. (Seayah lain ibu). Abah Anom juga memiliki nama lain yaitu Zakamunji dan H. Sohib.

Pada masa kepemimpinan Abah Anom, perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya semakin maju hingga menembus batas geografis negara Indonesia, antara lain Singapura, Malaysia, Brunai Darusalam, Thailand, Australia bahkan sampai ke Eropa dan Amerika.  

Untuk membantu tugas-tugas kemursyidannya Abah Anom mengangat wakil taqin dan dibantu para mubaligh. Pada tahun 1961 Abah Anom juga mendirikan Yayasan Serba Bakti Suryalaya. Yayasan ini telah membuka koordinator wilayah (Koorwil) di beberapa propinsi dan perwakilan kabupaten/kota. Sejak tahun 1980 dengan menggunakan metode TQN, Abah Anom berhasil menyembuhkan lebih dari 5000 orang anak muda yang kecanduan obat terlarang, tempatnya disebut pondok remaja inabah.

Atas jasa-jasanya beliau telah banyak menerima pengahargaan baik pada tingkat regional, nasional, maupun internasional. Penghargaan dibidang lingkungan hidup dari Presiden RI (1980), bidang Rehabilitasi Korban Narkotika dari Presiden RI (1984), Tanda Kehormatan Styalencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI (1985), tahun 2000 mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI, Penghargaan sebagai Panglima Darjah Kinabalu dari Yang Dipertuan Negeri Kinabalu, Dr. Tun Datuk Hj. Sakaran Bin Dandai, serta pada tahun yang sama menadapat pengharagaan dari IFNGO AWARD 2000 For Distinguised Servis serta tahun 2008 penghargaan sebagai  Polisi Kehormatan dari Kapolwil Priangan dan 2009 mendapat penghargaan Pesantren Best Executive Awar dari Baiturrahman International Foundation (Sekertariat Pondok Pesantren Suryalaya, 2011).

Pendidikan Formal di Pondok Pesantren Suryalaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun