rangkaian kata-kata yang melompat-lompat
dari otakmu yang bermelody jazzy
menjelma kalimat-kalimat yang meledak-ledak
laksana tungku sepanas seratus derajat celcius
melumat bakar birahi
menegangkan seluruh urat syaraf
"hidup itu indah sayang
seindah lekuk liku tubuhmu
mari kita terbang melayang
mainkan segala serenada jingga dan ungu,"
bisikmu sepenuh nafsu
dan
aku
pun
membiru!
"intelektualitasmu tak berbekas
seperti kala Manjali dicumbu habis Bahula
bahkan Calwanarang ibundanya sendiri pun ia tumbalkan!"
erangmu persis di telingaku
"Siapa butuh nampak intelek kala bercinta?"
balasku berteriak
tepat kala hembus hangat nafasmu
menyengal di wajahku
dan
kita
berdua
pun
semakin
memburu
tak butuh kata bermelody jazzy
tak butuh intelektualitas bersabut cahaya
bahkan kau tanggalkan relijiusitasmu entah dimana
menyatu denganku dalam agnotisme
tanpa dikotomi dosa pahala
apalagi neraka surga
atas nama cinta
entah semu
entah tulus
tubuh kita menyatu!
---------- ---------- ----------
PT56 21.09 210910
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H