Mohon tunggu...
Nana Podungge
Nana Podungge Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang blogger b2wer teacher

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Aku dan Sepeda

11 Juni 2015   13:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepeda telah menjadi moda transportasi utama bagiku semenjak aku bergabung dengan Komunita B2W Semarang di pertengahan tahun 2008.

Jika di awal dekade sembilanpuluhan aku bersepeda hanya untuk berolahraga, dimana kemudian kutinggalkan setelah aku mulai tergila-gila pada berenang sebagai ganti olahraga, perkenalan dan keterlibatanku dengan komunitas ramah lingkungan satu ini menandai kembalinya aku bersepeda; tak hanya untuk berolahraga namun juga untuk moda transportasi ke kantor sekaligus berwisata.

 Mengapa bersepeda ke kantor?

Aku yakin sudah banyak yang menulis tentang alasan mengapa bersepeda ke kantor. Namun tak ada salahnya bukan jika aku tulis lagi di postingan ini.

  1. Tubuh sehat. Dengan bersepeda ke kantor, berarti kita berolahraga. Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang sangat disarankan oleh dokter demi kesehatan karena mudah dan bisa kapan saja dilakukan, tergantung waktu luang yang kita miliki, selain jogging/jalan sehat dan berenang. Kadang ada orang yang mengeluh tidak memiliki waktu yang cukup untuk berolahraga. Nah, dengan bersepeda ke kantor, kita cukup bangun lebih pagi agar bisa bersepeda ke kantor, sekaligus berolahraga bukan?
  2. Menghemat BBM. Dengan bersepeda kita membantu pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar yang tidak bisa diperbarui ini demi generasi mendatang. Dengan bersepeda tentu kita tidak perlu beli premium, pertamax atau pun jenis bbm lain, karena kita cukup membawa air minum yang menjadi 'bahan bakar' kita dalam perjalanan. :)
  3. Menghemat uang. Dengan tidak membeli bahan bakar minyak (alasan nomor dua) berarti kita menghemat pengeluaran kita bukan? Jika di alasan nomor 2 kita membantu pemerintah, di nomor 3 ini alasannya lebih ke diri sendiri. Uangnya bisa kita pakai untuk keperluan lain, misal beli buku yang hobi membaca. :)

Bagaimana dengan berwisata dengan naik sepeda?

Ahayyy ... Hal ini juga sudah banyak dilakukan mereka yang 'keranjingan' turing dengan naik sepeda. Satu kegiatan yang disebut sebagai ‘bikepacking’. Pastinya lebih menantang adrenalin dibandingkan dengan turing naik sepeda motor atau pun mobil, meski tentu butuh waktu yang lebih lama. Menurutku pribadi berwisata dengan naik sepeda kita bisa menikmati perjalanan lebih mendalam karena kita bisa lebih memandang jalanan di depan mata maupun kiri dan kanan lebih lama karena waktu tempuh yang lebih lama. Selain itu juga tentu lebih sehat karena seluruh tubuh kita bergerak, dibandingkan yang statis karena tinggal menggeber gas saja dan kendaraan melaju pesat.

Berwisata dengan naik sepeda ini bisa dilakukan dalam one-day trip, tentu dengan memilih destinasi wisata yang bisa kita jangkau dalam satu hari pulang pergi; hingga yang membutuhkan waktu berhari-hari. Bisa kita lakukan sendiri (dengan catatan harus yakin dengan kemampuan diri), berdua dengan pasangan (menurut pengalamanku pribadi, ini sangatlah nyaman karena tidak sepi sendirian dan sudah mengenal karakternya) hingga ramai-ramai dalam rombongan. Bagi yang menganut faham "the more the merrier" tentu akan memilih beramai-ramai. Memang lebih menimbulkan semangat ketika bersepeda jarak jauh ramai-ramai, namun menyatukan visi misi banyak orang tidak semudah jika melakukannya hanya berdua.

Bersepeda memang telah menjadi satu kebutuhan primer dalam hidupku: untuk bersepeda ke kantor, bersepeda sambil kulineran (bersama teman-teman komunitas sepeda), bersepeda ke toko buku, ke resepsi pernikahan (terutama jika yang menikah adalah teman komunitas sepeda), hingga berwisata.

 

Demikianlah cerita bersepeda yang kumiliki. Bagaimana denganmu, kawan? :)

LG 13.18 08/06/2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun