Jum’at siang, sekitar jam 14.00 WIB, HP saya berdering singkat menandakan ada SMS masuk. Setelah dicek, ternyata SMS tersebut datang dari “Kg Naqoy.” Ya, “Kg Naqoy” adalah nama yang saya gunakan untuk menyimpan nomor bapak Nanang Qosim Yusuf, seorang trainer terkenal peraih rekor MURI atas pencerahan yang dilakukan kepada 18.000 peserta sekaligus. Tentu saja, saya sangat terkejut menerima SMS dari Kg Naqoy tersebut. Terkejut karena tidak menyangka sosok sekaliber Kg Naqoy mengirimkan SMS ke nomor saya. Sebagai seorang yang masih “Zero”, maka wajar saja jika saya merasa bangga bisa berkomunikasi secara eksklusif dengan seorang yang sudah menjadi “Hero” seperti Kg Naqoy ini.
Cerita bagaimana saya bisa mendapatkan nomor Kg Naqoy adalah berawal dari pertemanan saya dengan beliau di jejaring facebook. Setelah beberapa lama berteman di facebook, belakangan saya mengetahui bahwa Kg Naqoy memiliki hubungan historis dengan organisasi yang saya pimpin saat ini, yaitu Keluarga Mahasiswa Sunang Gunung Djati (KMSGD) Jabodetabek. Maka dari itu, sudah menjadi tugas saya sebagai ketua umum untuk menjalin silaturahmi dengan para senior/alumni KMSGD Jabodetabek. Lalu, saya mengirimkan message via facebook kepada Kg Naqoy. Melalui message tersebut saya memperkenalkan diri sebagai ketua umum KMSGD Jabodetabek yang baru dilantik, sekaligus meminta nomor HP beliau dengan alasan agar komunikasi lebih lancar. Walhasil, message itu dibalas oleh Kg Naqoy dan saya mendapatkan nomor HP beliau.
Ketika KMSGD Jabodetabek ini akan menyelenggarakan kegiatan bakti sosial, maka saya mengirimkan SMS permohonan doa dan dukungan kepada para senior/alumni, termasuk Kg Naqoy. Alhamdulillah, Kg Naqoy menyempatkan diri untuk menyimpan nomor HP saya, sehingga bisa mengirimkan SMS kepada saya pada Jum’at siang itu. Isi SMS tersebut adalah “Assalamualaikum, kalau hari Minggu pagi ada waktu, saya pengen ngobrol dengan teman-teman KMSGD.”
Singkat cerita, saya bersama dua belas teman berangkat ke Naqoy Point Center di Jl. Kodiklat TNI No. 7 Buaran, Serpong, untuk memenuhi undangan tersebut. Alhamdulillah, tepat jam 10 siang saya dan rombongan sampai di tempat tujuan. Itu artinya kami datang tepat waktu, karena memang Kg Naqoy mengharapkan kami datang pada jam tersebut.
Di Naqoy Point Center, kami dipersilahkan untuk “mencicipi” studio musik yang masih sangat baru. Ya, karena belum ada orang yang menjajal studio musik tersebut. Kami diberi kesempatan untuk menjadi orang pertama yang nge-band di situ. Sayangnya, hanya saya yang bisa memainkan alat musik, yakni gitar. Sementara, teman-teman yang lain tidak bisa memainkan alat-alat musik itu. Akhirnya, acara nge-band gagal terlaksana.
Selanjutnya, saya bersama rombongan ngobrol-ngobrol santai bersama Kg Naqoy. Bukan Kg Naqoy namanya jika tidak menginspirasi kami semua. Kg Naqoy menceritakan perjalanan hidup beliau dari “Zero” to “Hero.” Lika-liku kehidupan Kg Naqoy menjadi kekuatan bagi kami semua untuk lebih optimis dalam menjalani kehidupan ini. “Setiap orang akan sukses jika sudah menemukan One Minute Awareness (OMA)”, kata Kg Naqoy kepada kami semua. OMA itu bisa berasal dari sesuatu yang sederhana, yang menggugah diri kita. Misalnya, seorang laki-laki ditolak cintanya oleh perempuan yang disukainya. Kemudian, laki-laki itu bertekad di dalam hatinya bahwa perempuan itu akan menyesal karena telah menolak cintanya. Dengan tekad tersebut, laki-laki itu berjuang sekuat tenaga untuk menjadi seorang yang sukses, sehingga perempuan itu benar-benar akan menyesal telah menolaknya. Itu adalah salah satu contoh saja dari sekian banyak OMA yang bisa didapatkan oleh setiap orang.
Kg Naqoy menginformasikan kepada kami bahwa lika-liku kehidupannya sudah ditulis di dalam buku My Name is Naqoy. Buku tersebut Insya Allah akan segera terbit dalam waktu dekat ini. Teristimewa lagi, buku tersebut akan segera dibuatkan filmnya dengan melibatkan insan-insan per-film-an Indonesia, seperti Hanung Bramantyo, dan lain-lain. Organisasi KMSGD Jabodetabek juga disinggung di dalam buku My Name is Naqoy, karena Kg Naqoy pernah tinggal di asrama putra KMSGD Jabodetabek, meski hanya dua bulan. Sudah pasti ini merupakan kabar yang sangat baik bagi kami, terutama saya selaku ketua umum KMSGD Jabodetabek. Kami juga diajak oleh Kg Naqoy untuk terlibat dalam kegiatan launching buku My Name is Naqoy tersebut. Kami sangat senang medengar ajakan tersebut.
Tidak terasa, kami sudah ngobrol-ngobrol selama 2,5 jam bersama Kg Naqoy. Memang, sesuatu yang menyenangkan itu akan terasa cepat berlalu, sebaliknya, sesuatu yang menyakitkan akan terasa lambat. Di dalam obrolan tersebut, banyak dari kami yang curhat kepada Kg Naqoy tentang berbagai persolan. Akhirnya, karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB, kami harus segera pulang ke Ciputat, karena mobil angkot yang kami sewa hanya bisa dipakai sampai jam 13.00 WIB. Alhamdulillah, hari ini kami semua mendapatkan pencerahan yang sangat berharga dari seorang trainer ternama, Nanang Qosim Yusuf. Terimakasih Kg Naqoy.[]
Kamar 01, 30 Maret 2015
00:02 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H