Mohon tunggu...
Nanang E S
Nanang E S Mohon Tunggu... Guru - Orang yang tidak pernah puas untuk belajar

Penggiat literasi yang mempunyai mimpi besar untuk menemukan makna dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sarjana Geofisika Itu Pintar Berliterasi

24 Oktober 2016   10:28 Diperbarui: 24 Oktober 2016   10:34 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ponorogo (23/16/16)- Sekolah Literasi Gratis (SLG) kembali menggelar kegiatan rutinnya dengan mendatangkan sastrawan muda dari Jogja untuk menjadi pemateri dalam sekolah Literasi Gratis. Gelaran yang bertajuk inspirasi dan motivasi tersebut, selalu memberikan hal-hal diluar pemikiran yang sebenarnya. Literasi  yang sebagian besar dikenal dengan membaca dan menulis yang secara pemikiran umum banyak dilakukan oleh orang-orang sastra, orang-orang bahasa tetapi kali ini literasi dilakukan oleh seorang geofisika.

“Saya bukan lahir dari identitas sastra, tapi Geofisika” Ucap Yose Rizal Triarto saat perkenalan di hadapan peserta sekolah literasi.

Pertemuan literasi yang ke tiga dari angkatan kedua tersebut memberikan gambar yang menarik. Karena penulis buku  Agnosteo Deoadalah seorang geofisika. Tetapi, sangat produktif dalam dunia tulis menulis. Sudah puluhan puluhan prestasi kepenulisan yang diraih oleh lelaki berkacamata kelahiran Cirebon tersebut.

“Saya suka menulis, karena saya pikir degan jalan menulis saya dapat mengembangkan keilmuan yang terdapat dalam diri saya” Tuturnya.

Dalam penyampaian materi, Yose memberikan contoh yang konkrit bahwa penulis itu tidak saja lahir dari sarjana sastra tetapi bagi semua orang dapat menulis. Dalam pertemuan sebelumnya hal serupa juga terlihat dalam Sekolah Literasi tersebut dengan mendatangkan Nurani Soyomukti seorang politikus yang juga berbicara menegnai keahliannya dalam berliterasi, juga J Sumardianta Sarjana Sosiologi yang juga ahli menelorkan ilmu dalam dunia baca tulis.

Hal tersebut seklaigus dapat dijadikan refleski bagi kita semua, bahwa penulis dapat dilakukan oleh siapa saja. Termasuk orang-orang  yang bukan lahir dari latar belakang penulis. Karena hakikat menulis tidak lain adalah mencoba menulis tanpa batas dan menambah data melalui membaca.

Yang menarik dari pertemuan tersebut adalah dengan diberikannya kesempatan kepada dua peserta sekolah literasi yang berhasil memenangkan beberapa lomba. Afifah Sinta Nur Aida Pemenang  juara 1 menulis surat untuk Bupati Ponorogo tingkat SMP dan Khusnul Pemenang harapan 2 menulis cerpen tingkat nasional. Pada kesempatannya kedua peserta menyampaikan pesan dan kesan serta proses kreatif untuk mencapai kesuksesan.

“Saya kemarin lagi sakit, tetapi saya nekat untuk ikut. Saya berangkat mengendarai sepedah pancal dari sekolah ke tempat menulis surat. Saya yakin gusti Allah memberikan yang terbaik dari usaha saya ini” Ucap Afifah Sinta pemenang menulis surat untuk Bupati Ponorogo.

Di akhir, ketua adat SLG Dr. Sutejo, M.Hum sangat mengapresiasi capaian peserta literasi tersebut.

“Saya sangat senang dari hasil ini, semoga sekolah lietrasi dapat menumbuhkan bakat-bakat seperti ini lebih baik dan lebih banyak lagi” Tuturnya.

Dalam penyampaiannya Kang Tejo sapaan akrab Dr. Sutejo, M.Hum memberikan kesempatan pada semua peserta yang memiliki karya-karya terbaik untuk bisa diterbitkan bersama-sama melalui sekolah literasi tersebut. Pemberian wadah tersebut bertujuan agar peserta semakin semangat untuk menulis dan tidak terhampat hanya masalah penerbitan. Sekolah literasi sangat terbuka, dalam memberikan penghargaan karya-karya terbaik (Red/nanang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun