Mohon tunggu...
Nanang E S
Nanang E S Mohon Tunggu... Guru - Orang yang tidak pernah puas untuk belajar

Penggiat literasi yang mempunyai mimpi besar untuk menemukan makna dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SLG Datangkan Penjual Jamu

1 November 2016   16:50 Diperbarui: 2 November 2016   09:09 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponorogo (30/10/16) Ada sesuatu yang sangat menarik dalam gelaran Sekolah Literasi Gratis (SLG) di pertemuan keempat angkatan kedua kali ini. Fauzi Baim, penjual jamu kelahiran Bayuwangi di hadirkan untuk bicara dalam runag literasi dihadapan puluhan peserta. Melihat dari latar belakangnya sebagai Penjual Jamu, seperti tidak nyambung dengan literasi. Tapi kali ini SLG memberikan hal yang berbeda.

Di hadapan peserta yang berjumlah sekitar 100 peserta, Fauzi Baim mengawalinya dengan memutar sebuah video tentang dirinya yang menjadi tamu inspiratif dalam program Kick Andy.

“Mungkin kalian semua belum terlalu kenal saya dengan detail, ini saya putar vidio untuk lebih lanjut agar tambah kenal dengan saya”

Fauzi mengawali karirnya menjadi salah satu inspirasi literasi adalah ketika ia menjual jamu keliling dengan menyediakan buku-buku di grobak jamunya. Ide tersebut terispirasi dari perjalanan hidupnya yang tidak ingin masyarakat (khususnya anak-anak) meninggalkan budaya buku. Karena mengingat pada era sekarang anak-anak telah dialihkan dengan gadget. Ia bahkan meyilahkan kepada pembelinya membaca dan meminjam bukunya secara gratis. Bahkan Fauzi juga siap menerima pesanan buku yang diinginkan pelanggannya.

“Jika pelanggan pengen buku tentang memasak, dan saat itu saya belum membawa. Ya saya siap untuk membawakannya” Tuturnya di hadapan peserta SLG.

Lelaki berkacamata tersebut juga memiliki koleksi 7.000 buku serta mendirikan sekolah bersama istri dirumahnya. Meski profesinnya sebagai penjual jamu Fauzi tidak kalah hebat jika bicara mengenai literasi, dalam hidupnya fauzi mengakui berkat literasi ia menjadi mengerti, tau, dan paham akan banyak hal, bahkan dengan literasi dapat mengubah hidupnya.

“Berkal literasi saya bisa hadir di sini, bahkan saya juga merasakan hidup saya berubah karena literasi juga”

Dalam penyampaiannya, lelaki lulusan pondok di Bayuwangi tersebut juga menyampaikan hasil yang pernah di dapatnya dari kegiatan berliterasi diantaranya; Mendapat CSR dari India sebesar 300jt 2014, Mendapat Anugrah jasadarma pustaloka (Kategori tokoh masyarakat yang menyebarkan budaya membaca), Penghargaan dari Tata Motor dan memenagkan Gramedia Rading Competation pada tahun 2016.

Yang menarik lagi, Lelaki yang memiliki jargon “Sakiki jamane moco”tersebut memberikan jamunnya secara gratis seumur hidup kepada mereka yang hafal Al-Quran.

Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Rotmianto Muhamad penulis dan pustakawan berprestasi dari Ponorogo. Saat menjadi pembicara ia menyampaikan banyak hal terkait dunia baca tulis, seklaigus mengintruksikan bagi para putakawan. Bahwa pustakawan kerjannya tidak hanya menata buku saja, tapi putakawan lebih fungsional dengan memanfaatkan sumber-sumber buku bacaan.

“Putakawan, itu tidak hanya menata buku, tetapi lebih fungsional. Dan dapat melakukan hal yang lebih inspiratir” Tutur lelaki yang sudah mendapatkan banyak penghargaan dari karyannya menciptakan wab DD-C.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun