Mohon tunggu...
Nanang Dakusta
Nanang Dakusta Mohon Tunggu... -

Gemar Belajar PPKN

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kembang Kempis Kotak Suara

18 April 2014   06:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesuatu hal yang membuat kita agak bertanya tanya seputar pemilu adalah sudah bersihkan pemilihan umum 2014 yang  sejatinya pesta demokrasi paling meriah di antero ini karena melibatkan beberapa pihak seperti KPPS yang mengurusi jalannya pemilihan umum. Kita tau bahwa surat suara yang beredar sudah merupakan hal yang harus dipakai dengan baik dan harus bersih dari yang dinamakan money politik maupun manipulasi politik. Mengapa harus demikian ?
Di beberapa kabupaten masih banyak terjadi kecurangan-kecurangan yang membuat kita jengkel  jika kita mendengar kan beritannya yaitu salah satunya yaitu kecurangan Menggembungkan surat suara dan Menggemboskan surat suara.  Mekanismenya sangat berbeda-beda.
Penggembosan suara ini dilakukan dengan cara yang biasanya digunakan instrument yang tajam seperti sapu lidi, jarum suntik, paku kecil, atau mungkin bolpoin. Bahkan ada yang melakukan perusankan surat suara di sebagian kecil daerah yang ada di Indonesia. Hal ini biasanya dilakukan oleh KPPS yang sengaja menjagokan salah satu golongan parpol. Atau mungkin dia tidak suka dengan demokrasi yang ada. Tidak terlepas dari yang namanya uang pastinya. Pengurangan surat suara ini menguntungkan salah satu parpol yang ada dan membuat pelaku money politik ini menjadi menang suaranya. Muncullah stereotipe bangsa ini bahwa moralnya kurang baik.
Selain ada penggebosan, juga ada peggelembungan kotak suara. Artinya bahwa ada taktik tersendiri ketika kotak suara digelembungkan dengan cara ada beberapa kotak suara. Salah satunya menandai salah satu caleg. Atau menahan surat suara yang kosong dan dicoblos oleh birokrasi. Kita tau bahwa perbuatan semacam itu tentunya sudah bisa dibawa kepada aparat yang berwenang untuk mengatasi hal itu. Yang terpenting kita sadar mengenai apa yang kita lakukan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun