Semua orang yang sering bersama kita pada akhirnya mereka akan pergi atau kita yang akan meninggalkan mereka. Itu sudah menjadi suratan takdir dari-Nya. Cepat atau lambat kita akan menyaksikan satu persatu orang yang kita kenal akan pergi, meski untuk sementara atau pun selamanya. Menyakitkan memang, ketika tidak bisa bersama lagi melihat atau mendengar orang yang kita sayangi.
Bagi sang anak, tidak akan selamanya bisa bersama orang tua. Ada kalanya ketika dewasa anak hidup mandiri bersama pasangan. Ada juga orang tua harus merelakan kepergian anak untuk selama-lamanya. Bagi yang berumah tangga, ada yang harus berpisah beberapa waktu karena suami bekerja di luar kota. Ada juga pasangan yang baru menikah harus merelakan istri/suaminya di panggil oleh Yang Maha Kuasa. Hubungan pertemanan pun juga tak jauh berbeda. Ada teman lama yang pergi, dan teman baru pun datang.
Saat seseorang pergi dari kehidupan kita biasanya ada 2 perasaan yang muncul, pertama bahagia dan kedua sedih. Kebahagiaan yang muncul setelah seseorang pergi biasanya ada sifat yang kita tidak suka terhadapnya. Mungkin orang tersebut sering bersikap negatif, seperti melakukan kekerasan fisik, mencela, dan sebagainya. Sedangkan kesedihan saat seseorang pergi biasanya orang tersebut cukup berharga bagi kehidupan kita. Kebiasaan sering menolong saat kita kesusahan, sering mengingatkan kepada kebaikan, memberikan kasih sayang yang lebih, dan sebagainya. Sehingga saat mereka pergi, tersisa kesedihan dan penyesalan dalam diri. Penyesalan muncul karena belum memberikan yang terbaik kepada mereka.
Itulah kehidupan, ada yang pergi dan ada pula yang datang. Baik pergi untuk sementara atau pergi untuk selamanya. Banyak hal yang kita pelajari di dunia ini mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Banyak ilmu-ilmu yang mungkin sudah kita kuasai. Namun ilmu untuk merelakan sesuatu atau ilmu ikhlas kita dapatkan melalui pengalaman dalam hidup. Meskipun mudah untuk di ucapkan, namun ikhlas terasa sulit ketika harus di hadapkan kenyataan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H