Mohon tunggu...
Nanang Setiawan
Nanang Setiawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir di Semarang, adalah pribadi yang berusaha menjadi teman yang baik. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cepat atau Lambat Ajal Kan Datang

14 Maret 2014   23:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak dapat di pungkiri semua manusia yang ada di bumi pasti akan meninggal. Cepat atau lambat kita akan pergi meninggalkan dunia ini. Dimana dan bagaimana cara kita meninggal hanya Tuhan yang Maha Tahu. Tidak ada obat atau penemuan yang membuat manusia bisa bertahan seumur hidup. Lalu, apa yang sudah dan yang akan kita persiapkan untuk menghadapinya?

Banyak orang yang meninggal telah menyiapkan warisan sebelumnya terhadap orang-orang yang akan di tinggalkannya. Ada yang mewariskan harta, tanah, rumah, mobil, dan sebagainya. Ada pula yang tidak mewariskan harta, namun mewariskan ilmu atau pengetahuan kepada keturunannya. Ada ilmuwan-ilmuwan hebat yang mewariskan penemuannya hingga saat ini bisa kita rasakan manfaatnya. Ada ahli-ahli ilmu pengetahuan yang mewariskan berupa buku-buku sehingga bisa dirasakan kemanfaatannya.

Kita pun akan meninggal pada akhirnya. Sebagai orang yang beragama kita yakin ada kehidupan selanjutnya setelah di dunia. Kehidupan akhirat, dimana hanya ada surga dan neraka disana. Secara logika orang baik akan masuk surga, dan orang yang jahat akan masuk neraka. Namun adalah hak Tuhan menempatkan kita di surga atau di neraka sesuai dengan perilaku kita di dunia.

Kita pun tahu semua harta benda yang di kumpulkan tidak akan ikut bersama kita saat mati nanti. Hal yang tidak mungkin bila kita di kubur bersama mobil, rumah, uang, atau yang lainnya. Itulah maksudnya mengapa kita tidak menjadikan dunia ini sebagai tujuan hidup. Karena saat kita mati kita akan meninggalkannya. Alangkah baiknya apa yang sudah atau yang akan kita miliki nanti menjadi sarana agar kita menjadi makhluk yang baik disisi-Nya kelak.

Tidak perlu harus sikut sana sikut sini demi rupiah yang akan di dapat. Mengambil harta yang bukan menjadi hak milik kita. Tidak perlu pula menimbun kekayaan hanya demi sebuah gengsi semata. Berharap mendapat sanjungan dari manusia lainnya. Tidak perlu kita harus injak sana injak sini demi sebuah kekuasaan. Cukup bagi kita berbuat baik bagi sesama. Menolang yang lemah tanpa berharap apa-apa. Memberi sesuai dengan kesanggupan kita. Cepat atau lambat ajal kan datang kepada kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun