Terbengkalai nya lembaran lama
Terbacanya aksara coretan lalu
Kata demi kata, bait demi bait
Di secarik kertas tentang masa lampau
Lewat hilir angin malam
sang kalbu mengutarakan kegundahan
Aku termenung, diam membisu
menahannya dari sentuhan asmaraloka
ku tak bisa rubah arah angin
Tapi rindu ini candu
Mata yang terpejam telah terbuka
Aku, berubah haluan
keadaan menahan ego lebih dalam
Memaksanya mengulang sebuah ingatan
Namun, masa lampau takan pernah sirna
Begitu kubisikan pada raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H