Nama: Nana Muflichatul Ummah
Dosen pengampu: Dr. WAHIDULLAH, S.H.I., M.H.
Progam studi Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara.
Kebinekaan Salah Satu Berkah Bagi Indonesia
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang tertera pada lambang negara yakni Garuda Pancasila Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu semboyan ini dapat dijadikan landasan pemersatu bangsa. Kebinekaan dapat menjadi prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yang mempunyai keberagaman budaya, agama, ras bahasa dan sebagai kekayaan yang harus dijaga dan dihargai.
Keberagaman bisa menjadi berkah karena perbedaan antar manusia merupakan fitrah atau sifat yang harus diterima dan dihormati. Perbedaan suku, ras, dan agama bukanlah alasan untuk saling bermusuhan atau mempermalukan satu sama lain. Sebaliknya, perbedaan bisa menjadi berkah karena bisa memperkaya kehidupan manusia dan menjadikan hidup lebih berwarna dan indah. Dalam konteks Indonesia, keberagaman suku, ras, dan agama merupakan bagian dari jati diri bangsa Indonesia. Keberagaman yang dimiliki Indonesia dapat menjadi sebuah berkah apabila dijaga dan dirawat dengan baik.
Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadi  ikatan yang menghubungkan antar suku, budaya, bahkan agama yang beragam  untuk dapat mengikat dalam kesatuan NKRI. Perbedaan yang ada di Indonesia tidak boleh disikapi secara negatif, skeptis, atau bahkan anarkis, perbedaan adalah anugerah dari Allah dan patut diapresiasi karena menjadikan hidup lebih berwarna dan indah.
Menanamkan kebinekaan di Indonesia merupakan upaya yang penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, dialog antar agama, kegiatan sosial, media sosial, dan kepemimpinan yang baik. Pendidikan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya menghargai perbedaan, sementara dialog antar agama dapat memperkuat toleransi dan saling menghargai antara umat beragama. Kegiatan sosial seperti gotong royong dan bakti sosial dapat membantu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan kebinekaan, sementara kepemimpinan yang baik dapat membantu memperkuat kebinekaan di masyarakat. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan kebinekaan dapat ditanamkan dan dirawat dengan baik sehingga dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Tanpa adanya penanaman kebinekaan pada zaman sekarang, akan banyak menimbulkan kekacauan karena banyak media sosial yang bisa diakses tanpa batas dan keadaan yang berbeda Setiap orangnya. Apalagi jika ada oknum-oknum yang memprovokasi keadaan sehingga mengakibatkan perpecahan. Penanaman kebinekaan harus dimulai sejak kecil, sehingga ketika sudah  waktunya dewasa dan mulai menjalani hidup bermasyarakat dapat menyikapi perbedaan yang ada dengan baik dan tidak canggung lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H