Mohon tunggu...
Maulana Malik Syarifudin
Maulana Malik Syarifudin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Haii saya Malik, saya suka menonton drakor dan saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Liberalisme dan Neo-Liberalisme

24 Oktober 2023   23:15 Diperbarui: 24 Oktober 2023   23:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus Hubungan Ekonomi Antar Indonesia dan Australia 

Liberalisme

Dalam analisis teori liberalisme, pada konteks hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia, keduanya menekankan pada masing-masing kebebasan individu untuk melakukan perdagangan bebas dalam urusan ekonomi. Dalam hal ini, IA-CEPA menggambarkan prinsip liberalisme karena telah memberikan akses pasar yang lebih terbuka antara Indonesia dan Australia. Kerja sama ini menghapuskan tarif bea cukai, memperlancar arus perdagangan dan memberikan fasilitas investasi antar kedua negara.

Neo-Liberalisme

Dalam konteks IA-CEPA prinsip neo-liberalisme tertuju pada upaya untuk menumbuhkan investasi dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara. Kerja sama ini memberikan fasilitas investasi bagi investor di sektor-sektor penting salah satu contohnya adalah sektor pariwisata.

Kasus Indonesia Melunasi Seluruh Hutangnya Pada IMF

Liberalisme


Dalam analisis teori liberalisme, pada konteks Indonesia melunasi seluruh hutangnya kepada IMF telah menunjukan bahwa Indonesia menunjukan era kebijakan ekonomi yang lebih mandiri dan lepas dari intervensi IMF. Hal ini, menandakan bahwa pemerintah Indonesia percaya bahwa dapat mengelola perekonomian sendiri tanpa campur tangan pihak lain. Selain itu juga, pemerintah Indonesia memberikan kepercayaan penuh kepada Bank Indonesia dalam menjaga seluruh aspek perekonomian.

Neoliberalisme

Dalam analisis teori neoliberalisme, pelunasan seluruh utang Indonesia kepada IMF menggambarkan komitmen Indonesia untuk mengurangi ketergantungan Indonesia kepada lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan mengambil seluruh aspek perekonomian Indonesia sendiri. Sehingga Indonesia dapat mengatur kendali ekonomi negaranya sendiri kepada pihak pihak swasta untuk mengatur perekonomian negara. Hal ini satu pendapat dengan prinsip neoliberalisme yang menekankan perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur perekonomian negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun