Mohon tunggu...
nana masrururi
nana masrururi Mohon Tunggu... -

theacer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bagaimana Sikap Orang Islam Dalam Kehidupan?

9 Mei 2014   23:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DASAR TANYA JAWAB HUKUM

Orang Islam adalah orang-orang yang mematuhi hukum yang telah diturunkan Allah. Mereka diselamatkan dalam kehidupan di dunia kini dan di akhirat nanti. Karena itu, mereka selalu bersikap jujur dan produktif dalam kehidupan setiap tindakan, baik sewaktu bersendirian maupun ketika berhubungan dengan orang lain, hal ini telah digariskan Allah dalam Al-Qur’an pada maksud qs. 3:102 s/d 3:105.

1. Terhadap diri sendiri, sikap seorang Muslimiin :

Harus selalu mengingat bahwa dia diciptakan Allah hanya untuk mengabdi kepada Allah, qs. 51:56. Dia harus dapat memperhitungkan masa hidupnya kini hanya untuk beberapa tahun dimana segala sesuatu berupa ujian tentang baik dan buruk, halal dan haram, pada semuanya terdapat hal-hal yang harus diusahakan atau diperjuangkan menurut hukum yang telah diturunkan Allah.

Dia harus bersikap jujur dan adil walaupun untuk dirinya sendiri, qs. 4:135, dengan arti bahwa dia tidak membiarkan dirinya terbawa hanyut oleh bujukan duniawi, namun dia tidak dibolehkan meninggalkan bagiannya di dunia kini, qs. 28:77.

Dia harus pula meyakinkan diri bahwa dia adalah orang yang nantinya menjadi penduduk surga, qs. 40:40. Dengan keyakinan demikian, dia selalu menghindarkan diri dari segala bujukan dan perbuatan yang dilarang Allah. Semakin disiplin dia dalam setiap tindakan, akan semakin tinggilah derajatnya di akhirat nanti

2. Terhadap orang lain, seorang Muslimiin :

Kalau berkata hanya menyampaikan yang penuh pengertian, qs. 33:70, dan tidak banyak bicara apalagi yang tidak berguna. Hanya mengucapkan tentang sesuatu dengan hal-hal logis dan ketabahan, qs. 103:3.

Bahwa dia meyakini setiap yang berlaku di dunia kini telah ditentukan Allah lebih dulu, qs. 57:2, dan mempercayai, bahwa di setiap kesempitan ada kelapangan, qs 94:5, dan bahwa Allah memberi rizki pada hambaNya tanpa perhitungan manusia, dan Allah juga mengganti setiap nafkah yang dibelanjakan menurut hukumNya, qs. 34:39. Karena itu dia tidak terpesona dan tidak terperdaya pada harta benda, qs 63:9, 102:1, 104:3, maka ketika telah merasa cukup seperlunya, dia memberikan kelebihan harta kepada orang yang membutuhkan untuk lebih produktif sambil mengharapkan keridhoan Allah, qs 94:7, 94:8.

Sebagai orang yang berkesanggupan, dia selalu memberikan pertolongan, qs. 65:7, dan memberikan yang baik-baik bukan yang buruk, qs. 2:265, 2:267 dan 49:10.

Bahwa dia selalu menganjurkan hal-hal yang makruf sambil memberikan contoh dalam setiap tindakannya. Sementara itu mencegah orang lain melakukan yang mungkar, dan dia sendiri memberikan teladan yang baik kepada keluarga dan lingkungan qs. 3:104, 9:112 dan tidak memasuki tempat orang lain tanpa izin, qs. 33:53

3. Terhadap Allah yang menciptakan dirinya :

Seorang muslimiin, selalu mematuhi hukum yang diturunkanNya sembari mengharapkan ampunan dan keridhoanNya. Dalam hidupnya dia selalu meyakini bahwa Allah selalu mengawasi dirinya dan membimbingnya. Dia takkan gelisah atas cobaan dan takkan sombong dengan kelebihan yang dimilikinya, qs. 57:23 dan 3:112.

_______________ NS

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun