Saat semester 1 banyak sekali kegiatan di kampus, bisa dibilang hari sabtu-minggu hari keramat bagi saya, karena pasti ada saja kegiatan di kampus, Namanya juga masih maba, capek banget kalau dibayangin lagi sekarang. Tapi alhamdulillahnya, pondok saya khusus untuk mahasiswa kuliahan, jadi tidak sepadat pondok seperti umumnya.
Teman kampus saya agak kaget juga, karena mayoritas ngekos semua. Banyak pertanyaan yang dilontarkan teman-teman untuk saya, "Kok bisa mondok sih", "Emang ngak capek, habis kuliah masih ikut kegiatan dipondok", "Enak ngak mondok sama kuliah" dan masih banyak lagi. Padahal dijenjang kuliah ini saya merasa waktunya lebih fleksibel dari pada mondok di tingkat MTs maupun MAN, menurut pengalaman saya sih.
Dibawah asuhan beliau, saya menjadi santri beliau satu tahun belakangan ini, beliau juga sangat memperhatikan santri-santri beliau, apalagi tentang BEASISWA, beliau malah sangat antusias sekali jika santrinya menerima beasiswa. Suatu Ketika saya dan teman sekamar saya ada kegiatan di kampus pusat, karena kampus kami ini cabangnya, lumayan jauh jarak tempuhnya dari kampus pusat, hampir sejam waktu itu, karena belum hafal jalannya.Â
Kegiatan tersebut selesai agak sorean, kami mampir untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang kepondok, habis makan kami melanjutkan perjalanan untuk Kembali ke pondok. Kami tiba dipondok bertepatan adzan maghrib, pada saat itu kami berpapasan dengan Kyai pondok kami, deg...deg-an rasanya, takut dimarahin, soalnya maghrib baru sampai kepondok, namun beliau berkata "Dari mana?", "Kegiatan Pak Kyai, di kampus pusat", jawab teman saya, "Ohh...Yasudah, beres-beres habis itu ikut ngaji keatas ya" Jawab beliau sambil tersenyum, "Nggih Pak Kyai", Jawab kami bersamaan.
Jadi kuliah sambil mondok tuh nggak seseram temen-temen bayangin, asal kita bisa membagi waktu dengan baik dan konsisten aja. Semua akan tertakar sesuai aturannya, banyak kakak tingkat saya yang lulus cumalaude maupun lulus lebih cepat karena mereka menang di tirakat, bagi orang awam kata tirakat masih asing, karena sukar didengar. Dan yang paling penting barokah dari Kyai, percaya ngak percaya dalam dunia persantrian barokah Kyai itu tembus sampai langit ke tujuh, langsung mustajab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H