Â
Oleh :
Ana Listy Fikri Nur Issabil
(Mahasiswa PGSD Semester 3 FIPP, Universitas Negeri Semarang)
Dan
Dr. Eka Titi Andaryani, S. Pd., M. Pd.
(Dosen PGSD FIPP, Universitas Negeri Semarang)
Dunia perkuliahan adalah dunia yang ditunggu-tunggu dimasa remaja kita, karena di masa ini kita dilepas di kota orang untuk hidup mandiri, jauh dari orang tua. Namun apa yang terjadi kalau kita kuliah sambil mondok, apa yang terlintas dibenak teman-teman jika terdengar kalimat tersebut. Dari pada kepo yuk kepoin bersamaku.
Kuliah sambil mondok, emang bisa? Kalau dipikir-pikir kuliah udah capek, tugas banyak, ditambah masih ada kegiatan dipondok, awalnya terkesan susah, susah membagi waktu untuk ngaji dan ngerjain tugas kuliah, apalagi kalau ada kerja kelompok dadakan, yang mengharuskan kita tidak ikut kegiatan dipondok.Â
Karena pondok sudah terpatri dengan susah keluarnya, padet jadwalnya, banyak kegiatannya, padahal semua bisa berubah dengan kemajuan zaman dan teknologi yang ada loh. Stop berfikir seperti itu, Namanya cari ilmu ngak ada yang mudah, semua punya tantangan, asal kita mampu mengerjakkan dengan ikhlas semua akan berjalan dengan lancar. Ibaratnya gini "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui", akhirat dapet dunia juga dapat.
Saya mondok dari maba, karena orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk ngekos, maklum anak perempuan satu-satunya dan saya kuliah di Universitas umum, selain itu memang dari dulu sudah terbiasa dengan lingkungan berbau pondok, dan akhirnya saya menemukan pondok ini didekat kampus saya, gas aja kata bapak saya, pupus sudah keinginan saya untuk ngekos.Â