Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahagiamu Bukan Bahagiaku

11 Mei 2022   09:16 Diperbarui: 11 Mei 2022   09:37 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels.com/Hassan Oujabir

Aku suka hitam, kau suka putih
Mengapa kau tertawakan aku?
Aku suka mawar putih, kau suka mawar merah
Lantas, mengapa kau tertawakan pilihanku?
Aku suka lagu klasik, kau suka lagu pop
Mengapa menertawaiku begitu hinanya?
Apakah pilihanmu bisa membuatku bahagia?

Aku suka menyendiri, kau suka berteman
Mengapa kau memaksaku?
Aku suka rambut pendek, kau suka rambut panjang
Mengapa aku harus mengikuti seleramu?
Saat tubuh ini merasa kurang sehat,
Aku lebih suka beristirahat, tidur seharian
Sedangkan kau lebih senang langsung pijat tradisional
Mengapa aku harus mengikuti caramu untuk memulihkan diri?

Kebutuhanmu belum tentu kebutuhanku
Standar bahagiamu belum tentu cocok denganku
Standar hidupmu pun belum tentu sesuai dengan kuidamkan
Impianmu bisa saja berbeda denganku

Rasanya kurang elok kau menertawaiku
Kurang elok pula kau desakkan seleramu dalam hidupku
Kita, manusia, diberikan kebebasan  untuk memilih
Mengapa manusia malah memaksakan kehendak pribadinya pada sesama manusia?

Jakarta, 11 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun