Harga kebutuhan meningkat, ditambah lagi cicilan, dan biaya rumah tangga juga meningkat, seperti listrik, PAM dan kuota internet, dikarenakan sistem WFO (work from home) dan sekolah di rumah.Â
Kamu yang bisa jadi merupakan tulang punggung, atau membantu biaya keluarga tentunya merasa keuangan semakin seret.Â
Tidak hanya keuangan secara personal saja yang mengalami masalah, keuangan perusahaan bisa jadi turut bermasalah.Â
Omset sedikit, karena daya beli rendah. Perusahaan bisa jadi saat ini hanya bisa mempertahankan eksistensinya, minimal bisa menggaji karyawan secara full, membayar tunjangan BPJS karyawan, membayar beban usaha wajib, seperti PAM, PLN, maintenance, utang usaha, dan tidak lupa tentunya pajak.
Keuangan karyawan dan perusahaan pada saat pandemi ini bagaikan siklus perekonomian yang sedang "sakit".
Jadi, apakah gaji kita, para karyawan, bisa dinegoisasikan?
Bisa, tapi kemungkinan kecil. Namun bukan berarti sama sekali tidak bisa.
Perusahaan saat ini membutuhkan seseorang yang kreatif dan solutif agar bisa mendongkrak omset perusahaan. Ketika kamu bisa berpartisipasi dalam memberikan ide dan membantu untuk mendongkrak omset perusahaan, nah, dinsana kamu bisa bernegoisasi tentang gajimu.
Bagaimana caranya?Â
Kita perlu memahami terlebih dahulu siklus keuangan perusahaan, berikut infografisnya secara garis besar.