"Alhamdulillah Na, ada aja rezekinya", begitu katanya.Â
Karena respon yang positif, ia pun mulai memberanikan diri berjualan secara online melalui sosial media, Instagram dan status di WhatsApp, sekitar tahun 2017. Awalnya sepi orderan katanya, tapi lama-lama dari mulut ke mulut, akhirnya banyak juga yang suka order saat ia membuka PO.Â
"Kebanyakan teman, Na, yang order dan mereka selalu repeat order. Orang gak dikenal juga ada, dan sering repeat order juga," katanya.
Saya pribadi pun pernah memesan dua menunya, yakni macaroni schotel dan donat kentang gula polosnya.
Kalau dideskripsikan (maaf ya yang berpuasa) rasa macaroni schotelnya itu sangat pas dilidah. Crunchy di permukaan, dan semakin lembut teksturnya hingga gigitan kebawah.Â
Adonan kejunya juga begitu pas, tidak terlalu pekat atau kurang. Rasa makaroni dan dagingnya terasa memanjakan lidah. After taste-nya, sama sekali tidak membuat enek, malah nagih, serasa makan satu tidak cukup.
Begitu pula dengan donat kentangnya yang ukurannya medium, isinya juga tidak terlalu padat, jadi tidak menimbulkan rasa begah setelah menghabiskannya. Gula polosnya begitu pas dimulut bagi orang pecinta rasa manis.Â
Tidak heran, mereka yang pernah membeli kue dari K, otomatis repeat order, karena rasanya memang bikin nagih.Â
Saat suaminya libur, K dan anak-anak berbelanja untuk bahan baku masakan yang akan dijual, dan tentu sang suami pun turut mengantar jemput istrinya.Â
Terkadang, kalau tidak sempat, K pergi sendirian ditemani dengan anak-anak. Membuatkan orderan biasanya ia lakukan ketika anak-anak sudah jamnya bermain, atau setelah suaminya pulang kerja.Â
Karena sering mengajak anak-anaknya berbelanja bahan kue dan memasak di dapur, kedua anaknya tersebut juga memiliki hobi yang sama dengan ibunya, yakni memasak. Menurut penuturan K, kedua anaknya sering membantunya baking kue atau masakan yang gampang.