Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah Ga Penting! Masa, Sih?

13 Maret 2020   03:56 Diperbarui: 14 Maret 2020   09:07 4147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat kuliah, kita akan diajak untuk menganalisis dan bersikap kritis.| Sumber: Shutterstock

Mereka inovatif, kritis, dan bukan tipe orang yang berargumentasi dengan emosi, melainkan data-data valid yang telah dikumpulkan. 

Ketika berdiskusi pun, saya merasa sedang ngobrol dengan orang-orang yang seumur dengan saya, padahal bisa dibilang mereka adalah adik kelas. 

Mereka bisa mengambil pola dari suatu kejadian, mencari akar permasalahan dan solusinya, tidak mudah percaya dengan apa yang diucapkan seseorang tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu, tapi tidak ngotot dengan pendapat mereka sendiri, justru mereka lebih berpikiran terbuka. 

Dan ketika berbicara tentang masa depan, imajinasi mereka sangat mengagumkan. Dari sana saya berpikir, "Masa depan benar-benar digenggaman mereka."

Berbeda dengan mahasiswa yang asal belajar, mereka lebih senang mengobrol tentang kehidupan mereka sehari-hari dan suramnya masa depan, cenderung lebih senang mencari kesalahan dibandingkan solusi, menelan bulat-bulat informasi yang diterima, dan mudah panas. 

Mengingatkan saya saat-saat saya masih SMA, yang terbiasa menerima informasi dan pelajaran dari guru saja, lewat dari itu, saya lebih senang membaca komik atau berleha-leha santai. Dengan pengetahuan yang terbatas, saya mudah dipanas-panasi dan dihasut.

Usai menjadi asisten dosen, saya disemangati oleh pasangan, adik, ibu, sahabat dan teman-teman Kompasiana untuk banyak membaca dan menonton hal-hal yang bermanfaat. 

Dari bekal saya sekolah dan kuliah, secara tidak sadar, saya diajari untuk menangkap intisari yang penting dari bacaan dan tontonan, kemudian baru saya analisis. Saya merasa tidak enak hati kalau hanya sekedar membaca judul saja, karena ada beban, saya tidak boleh kalah dari adik-adik kelas saya yang pintar itu. 

Dari hasil bacaan dan tontonan yang saya dapatkan, ternyata bisa membantu saya mengolah kata dalam menulis. Selain itu, dalam pekerjaan pun, saya terdorong untuk mempraktikkan banyak hal dari bacaan dan tontonan yang bermanfaat, yang hasilnya membuat saya merasa dihargai oleh atasan. 

Ternyata bukan saya sendiri yang mengalami hal ini, salah seorang pelanggan yang sedang menempuh S2 juga menceritakan hal yang sama, "Kuliah itu memang ga menentukan orang sukses, tergantung orangnya pas kuliah bener belajar atau ga. Kalau bener belajar pas kuliah, pola pikir kita pasti lebih baik, dan bisa diaplikasikan ke pekerjaan mana pun."

Jadi bagi Anda yang masih berpikir kuliah hanya untuk gelar ataupun tuntutan pekerjaan, coba pikirkan lagi. Perusahaan sebenarnya tidak mengoleksi ijazah saja, tapi perusahaan percaya orang yang sudah menempuh pendidikan tinggi, pasti memiliki pola pikir dan cara bersikap yang jauh lebih melihat ke depan dan lebih kreatif, karena semangatnya dalam menimba ilmu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun