Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Nikita Mirzani Tak Mampu Menahan Emosi

5 September 2019   13:10 Diperbarui: 5 September 2019   13:25 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai perempuan, saya bersimpati dengan NM. Perempuan mana yang tidak sakit hati ketika ayah meninggal dibilang drama oleh mantan suaminya, kemudian NM masuk penjara satu setengah bulan, anaknya ditiduri oleh orang yang masih berstatus sebagai suaminya. Lalu ketika dirinya hamil, NM malah ditinggalkan begitu saja. Sekarang malah datang dan menuntut hak sebagai ayah untuk dipertemukan kepada anaknya.

Duh, saya sih pasti emosi jiwa begitu. Saya menempati diri sebagai NM, bila saya adalah dirinya, tentu anak akan saya larang bertemu dengan ayahnya yang pasti tidak akan memberikan contoh yang baik bagi diri anak. Kalau setelah bertemu, anaknya menjadi tidak benar atau "diapa-apain" sama mantan suami bagaimana? Apalagi ini mantan suami yang sedari awal tidak menunjukkan itikad baik, tidak pernah memegang sang anak sedari bayi, tentu ikatan batin ayah dan anak tidak terlalu kuat. Bisa "habis" anak saya nanti. 

Tapiii... sebagai orang berprofesi sebagai public figure, yang sudah tahu seluruh seluk-beluk perilakunya pasti ditonton, dinilai bahkan ditiru, akan lebih baik NM meredam emosinya. Tidak hanya di acara itu saja, bahkan perseteruannya dengan para artis yang sering ia unggah di Instagram Story rasanya perlu dikurangi. 

Bila NM memaki ES sebagai perempuan, seperti tidak memiliki empati terhadap dirinya sebagai perempuan. Ada baiknya NM juga berempati pada para orang tua yang anak-anaknya masih membutuhkan sosok yang dikagumi. Jangan hanya demi rating ataupun popularitas pribadi, karena kan segala hal  yang dilihat dan didengar, ada saja pasti yang meniru. NM sebagai public figure pasti menyadari hal tersebut.

Saya sendiri terkadang suka pada NM yang pernyataannya ceplas-ceplos, tapi memang kenyataan. 

Namun bukan berarti ceplas ceplos seperti itu dilakukan setiap waktu tanpa melihat kondisi dan hampir di seluruh acara yang tayang, bahkan saat konferensi pers, dampaknya itu sangat panjang. Belum lagi, kalau banyak orang yang menyukai sikap NM, kemudian artis-artis lainnya yang juga mau mempertahankan eksistensinya, akhirnya mengikuti sikap NM yang ceplas-ceplos dan tidak pandang bulu melabrak dan mengumbar emosi, yang berimbas adalah moral anak-anak muda yang masih membutuhkan pengakuan, akhirnya bersikap yang sama, karena dianggap benar dan layak dilakukan.

Akibatnya, kita bisa membayangkan sendiri seperti apa ...

Disini saya bukan berarti membela NM ataupun ES, karena itu urusan mereka. Yang saya khawatirkan adalah dampak bagi orang-orang yang menonton, mungkin juga saya sendiri kalau terlalu banyak menonton hal seperti itu. Sudah cukup lah tayangan sinetron yang memprihatinkan, talk show dan infotainment, beserta para artisnya tidak perlu ikutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun