Percayakah Anda faktor terbesar yang membuat Anda kaya atau miskin adalah mental?
Kaya atau miskinnya kita ternyata tidak terletak pada nasib, ataupun keturunan orang kaya. Hal yang paling berpengaruh besar dalam penentuan kaya atau miskinnya seseorang adalah mental.
Dilansir dari IDN Times, tanda kita bermental kaya antara lain tidak takut berinvestasi, tidak berhenti belajar dan mengembangkan diri, selalu optimis dengan apa yang kita tekuni, tidak pernah takut bermimpi setinggi mungkin, tidak pernah menutup diri dari dunia luar dan perkembangan zaman, pandai mengelola keuangan dan tidak boros, dan tahu kapan bekerja, beristirahat dan liburan.
Sedangkan mental orang miskin, menurut Jack Ma, adalah terlalu banyak kecurigaan dan negative thinking, terlalu banyak alasan, selalu banyak jawaban ketika diberi solusi tentang keuangan, tidak berani mencoba hal baru, selalu berharap, tetapi tidak pernah ada tindakan. Jack Ma pun mengatakan bahwa kejatuhan itu masih bisa bangkit kembali, sedangkan mental yang miskin itu akan selalu berada dibawah.
Saya hidup di lingkungan yang beragam, ada yang bermental kaya dan ada juga yang bermental miskin.
Ada seorang yang kaya raya, tapi hasil warisan, ia terbiasa dengan hidup serba enak, dan tidak pernah diajarkan orangtuanya untuk survive. Saya baru sadar ia adalah orang yang bermental miskin, karena hampir setiap hari pekerjaannya mengeluh, lebih senang bergosip daripada belajar untuk mengembangkan usaha orangtuanya, selalu curiga terhadap orang lain, dan selalu menghalang-halangi keinginan karyawannya untuk maju. Akibatnya usaha yang ia jalani hanya stuck ditempat, dan tidak pernah maju.Â
Ada seorang yang sederhana, ia sebenarnya adalah anak orang kaya, tapi ia dilatih untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dengan cara berusaha. Ia selalu dididik untuk hidup sederhana, selalu ditanamkan dengan kalimat "harta bisa habis, ilmu pengetahuan dibawa sampai mati", maka ia menjadi orang yang rajin membaca buku dan berita, selalu mau tahu perkembangan baru, dan selalu menjalani seluruh up and down kehidupannya dengan optimisme. Ia selalu berusaha dan berusaha. Hasilnya, sekarang usaha dagang dia maju pesat, dan produknya pun sudah dikenal oleh para pebisnis batik.
Ketika kita selalu menanamkan mental miskin dengan hanya mengeluh, tapi tidak mau berkembang sama sekali, kemudian hanya bisa bilang "Enak ya orang kaya", hal tersebut tidak akan membawa kita kemana-mana, malah semakin terpuruk, bahkan ngusruk ke bawah. Â Kita tidak tahu berapa jam orang kaya itu belajar dan berapa jam orang kaya itu bekerja sebenarnya, bagaimana usaha kerasnya ketika tidak sedang dalam jam kantor, berapa uang yang dulu dia pernah ditipu dan sebagainya.
Saya bisa mengatakan ini karena saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, Kakek saya sampai berumur 70 tahun, tidur hanya 2-3 jam saja. Setiap harinya beliau isi dengan banyak membaca buku dan utak-atik komputer, karena beliau sadar bahwa teknologi akan selalu berkembang dan maju, beliau ingin menguasainya walaupun sudah lanjut usia. Bahkan ketika beliau sakit keras, beliau masih menyempatkan waktu untuk terus membaca dan menonton berita.
Beliau sendiri pernah ditipu ketika bertransaksi dengan orang Nigeria, rasanya kasihan sekali saat itu, tapi beliau sama sekali tidak mau membiarkan dirinya terpuruk. Kakek saya semakin berusaha lagi untuk bangkit, pada akhirnya beliau mendapatkan kembali uangnya, bahkan bisa membantu ibu saya untuk menyekolahkan saya dan adik.