Tahun baru adalah saatnya muncul inovasi baru serta trend baru. Ini tidak luput juga dari bidang media sosial. Setelah berbagai trend dan pembaharuan yang telah kita nikmati pada tahun 2024, saatnya kita beranjak pada prediksi trend sosial media tahun 2025. Yuk simak bareng, terutama bagi kamu yang ingin mengmbangkan brand!
Social Media Trend 2025 oleh Hootsuite
Social media memang terus bergulir, bahkan saat kita tidur. Akan selalu muncul gagasan, trend, serta hal baru setiap harinya. Dan berikut adalah prediksi Social Media Trend tahun 2025 berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh Hootsuite.
1. The Creative Disruption Trend
Pada trend ini, brand akan berbondong-bondong untuk keluar dari zona nyaman mereka, tetapi dengan tidak melupakan citra serta guideline yang telah mereka miliki. Tahun 2025 akan menjadi tahun dimana brand akan lebih menerapkan konsep 'humanization' sehingga tidak terdapat gap antara brand dan audiens.Â
Nantinya ini akan lebih terlihat dengan brand yang mencoba konsep baru - entah mengikuti trend, lebih humoris, Â hingga menggunakan meme!
2. The Outbound Engagement Trend
Trend yang kedua yaitu brand akan lebih 'terlibat' secara langsung dengan audiesnya. Bukan cuma jawaban yang monoton dan boring, tetapi brand akan aktif diberbagai media mulai dari membalas komentar, DM, bahkan berkomentar pada postingan orang lain dengan gaya yang lebih fleksibel!Â
Jadi bisa dipastikan brand akan lebih mulai seperti 'teman' bagi para audiens, yang bisa diajak berdiskusi dan punya frekuensi yang sama. Tapi tetap dengan tone of voice pembawaan yang sesuai.
3. The Social Listening
Pada tahun 2025, tools social listening akan semakin optimal performanya sebagai pelengkap untuk memantau trend, opini, serta persaan yang audiens miliki terhadap suatu brand tertentu. Ini akan sangat berguna untuk merangkai langkah strategi kedepannya karena berdasarkan data yang akurat.
Seperti pada gambar, diketahui brand yang menggunakan social listening lebih yakin terhadap pertumbuhan ROI mereka. Nantinya social listening juga akan membantu dalam analisis trend, dimana tidak semua trend harus diikuti oleh brand.