Mohon tunggu...
Nana Heriana
Nana Heriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Digital

Perkenalkan nama saya Nana Heriana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Manajemen Resiko Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2020-2022

14 Mei 2024   07:44 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekstraksi Bab 2: Tinjauan Pustaka

Manajemen risiko dan kinerja keuangan merupakan dua konsep kunci yang menjadi fokus utama dalam literatur terkait manajemen perusahaan dan keuangan. Dalam konteks industri konstruksi, manajemen risiko menjadi semakin penting karena sektor ini seringkali dihadapkan pada lingkungan kerja yang kompleks dan berisiko tinggi. Di sisi lain, kinerja keuangan menjadi tolok ukur utama bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.

Manajemen Risiko di dalam Perusahaan Konstruksi

Manajemen risiko adalah proses yang melibatkan identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh sebuah organisasi. Dalam industri konstruksi, risiko dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk perubahan dalam regulasi, fluktuasi harga bahan baku, ketidakpastian dalam jadwal proyek, dan kondisi lingkungan kerja yang tidak terduga seperti cuaca buruk atau kecelakaan kerja.

Perusahaan konstruksi yang efektif dalam manajemen risiko cenderung memiliki proses yang terstruktur untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko-risiko yang mungkin mempengaruhi proyek-proyek mereka. Langkah-langkah seperti analisis risiko, pengembangan strategi mitigasi, dan implementasi kontrol yang tepat merupakan bagian integral dari praktik manajemen risiko yang sukses dalam konteks ini.

Kinerja Keuangan dan Pengaruhnya di dalam Industri Konstruksi

Kinerja keuangan adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba dan memperoleh keuntungan bagi para pemegang saham. Dalam industri konstruksi, kinerja keuangan seringkali mencerminkan efisiensi operasional, kualitas manajemen proyek, dan kemampuan perusahaan untuk mengelola risiko-risiko yang dihadapi.

Beberapa indikator kinerja keuangan yang umum digunakan meliputi profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi. Profitabilitas mengukur tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan dalam menghasilkan pendapatan, sedangkan likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Solvabilitas mencerminkan tingkat ketergantungan perusahaan pada utang, sementara efisiensi mengukur seberapa baik perusahaan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Hubungan antara Manajemen Risiko dan Kinerja Keuangan

Hubungan antara manajemen risiko dan kinerja keuangan telah menjadi subjek penelitian yang penting dalam literatur akademis dan praktik bisnis. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan praktik manajemen risiko yang efektif cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada yang tidak.

Namun, hubungan ini tidak selalu sederhana dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor kontekstual. Misalnya, efektivitas manajemen risiko dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan karakteristik pasar. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan lebih baik bagaimana praktik manajemen risiko tertentu memengaruhi kinerja keuangan perusahaan konstruksi dalam konteks spesifik Indonesia, terutama di masa krisis atau fluktuasi pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun