[caption id="attachment_209489" align="aligncenter" width="666" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Rabu, 29 Agustus 2012, SBY memperingati Hari Anak Nasional di Teater Keong Mas - Taman Mini Indonesia Indah. Di acara tersebut SBY memberikan wejangan, selayaknya seorang ayah memberikan nasihat kepada anaknya. Tetapi cara SBY memberikan wejangan sangat membosankan menyebabkan ada beberapa anak yang mengantuk, mungkin pada saat itu SBY memberikan wejangan seperti berpidato. Selain cara penyampaiannya yang membosankan, anak-anak terlalu kelelahan. Untuk acara tersebut, anak-anak sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Selain itu, pada hari acara berlangsung anak-anak harus berada di tempat 4-5 jam bahkan lebih, sesuai dengan protokoler yang ada. Kita yang orang dewasa saja pasti akan merasa kelelahan apalagi anak-anak yang harus berada di tempat jauh sebelum acara dimulai. Dalam pidatonya SBY mengatakan "Mari kita tumbuhkan keunggulan anak-anak kita dengan asah, asih, dan asuh, agar mereka tumbuh menjadi insan cerdas, berkepribadian luhur, jujur, berakhlak mulia, santun, dan beretos kerja tinggi”. Isi pidato ini sangat berat untuk anak-anak yang berumur dibawah 12 tahun. Selain itu SBY memasukkan beberapa istilah, seperti nilai-nilai luhur, mind set, culture shock, dan future shock, hingga "all the flowers of all the tomorrows are in the seeds today" yang pasti akan sulit dipahami oleh anak-anak. SBY seharusnya bisa lebih santai dalam menyampaikan pidato di depan anak-anak. Isi pidato-pun seharusnya yang mudah dipahami dan dicerna anak-anak. Tidak perlu SBY pidato di depan podium, bisa sambil duduk di lantai sambil bersila. Lucu saja, seorang Presiden sudah berapa kali membuat tidur orang yang mendengar pidatonya. Dan setiap kejadian tersebut pasti SBY marah. Dan kali ini SBY dibuat marah di depan anak-anak. Wah kalau SBY tidak berusaha untuk merubah cara berpidatonya, lama-lama SBY akan dikenal sebagai Presiden yang selalu bisa membuat orang tertidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H