Mohon tunggu...
nanaaaa
nanaaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karyawan

badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Negatif Media Sosial Bagi Kesehatan Mental

22 Oktober 2024   01:16 Diperbarui: 22 Oktober 2024   01:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Saat ini kita sering kali tidak menyadari bahwa kita tidak bisa terlepas dari media sosial. Semua yang kita miliki, alami, rasakan tidak lagi menjadi rahasia kita saja tetapi dilihat oleh banyak pengguna media sosial. Segala sesuatu yang kita lakukan pasti akan kita hadirkan di media sosial. Masing-masing kita memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam menggunakan media sosial. Bahkan tanpa kita sadari kita menghabiskan banyak waktu hanya sekedar scrolling di media sosial.

    Media sosial memberikan ruang kepada kita untuk berbagi informasi, belajar hal-hal baru, mencari hiburan, berekspresi, serta berkomunikasi tanpa jarak dan waktu. Namun, di balik beragam manfaat tersebut, ada dampak negatif media sosial yang mengintai kesehatan tubuh jika terlalu sering mengunakannya. Terlalu lama menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial tanpa tujuan yang jelas sama saja dengan memenuhi otak kita dengan informasi yang kurang penting. Akibatnya, ada banyak dampak negatif media sosial yang bisa mempengaruhi kesehatan.

Berikut ini beberapa dampak negatif media sosial bagi para penggunanya:
 
Menimbulkan ketidakpuasan diri

Ketika sedang scrolling media sosial, kita pasti sering melihat unggahan orang lain yang menunjukkan wajah atau tubuhnya yang tampak ideal. Jika kita melihat hal tersebut secara terus-menerus, hal ini dapat menimbulkan ketidakpuasan pada diri sendiri. Mungkin saat ini kita sadar bahwa unggahan- unggahan yang bertebaran di media sosial sebagian besar adalah hasil manipulasi dari filter kamera atau aplikasi. Namun, tetap saja muncul standar kecantikan yang tidak realistis dalam diri, standar gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan kita sehingga membuat kita merasa tidak pernah cukup dan puas. Hal tersebut akhirnya akan menurunkan kepercayaan diri kita.

Meningkatkan kecemburuan sosial

Scrolling media sosial terus-menerus juga dapat menciptakan perbandingan-perbandingan yang tidak sehat. Misalnya adalah kita membandingkan barang-barang yang dimiliki dan tidak dimiliki dengan kepunyaan orang lain. Padahal, apa yang orang lain unggah di media sosial belum tentu sama indahnya dengan kenyataan. Sama seperti kita, orang lain juga pasti memiliki masalah dan kesulitan masing- masing yang mungkin sama atau lebih buruk daripada yang kita hadapi. Hanya saja, hal tersebut tidak ditampilkan di media sosial. Jika kita terpengaruh dengan dampak negatif media sosial yang satu ini, hal ini dapat menganggu kesehatan mental dan meningkatkan kecemburuan sosial.

Mengganggu waktu tidur

Kualitas tidur yang terganggu juga bisa menjadi salah satu dampak negatif media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pada kontrol diri, terutama jika kita mengakses jejaring sosial menggunakan smartphone. Menggunakan media sosial memang memudahkan kita untuk selalu terhubung dengan teman atau keluarga. Namun, keuntungan ini juga membawa dampak negatif berupa perubahan kualitas tidur. Tidak mendapatkan tidur yang cukup bisa menyebabkan kenaikan berat badan, menurunkan konsentrasi, hingga meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes.

Menyebabkan depresi dan kecemasan

Menggunakan media sosial terlalu sering juga dapat memicu serangkaian emosi negatif yang menyebabkan kecemasan bahkan depresi, atau memperburuk gejalanya. Dampak negatif media sosial ini dapat terjadi ketika kita memiliki perasaan tertekan yang tinggi, seperti ingin selalu up to date atau ingin memiliki unggahan foto serta tulisan yang sempurna.Semua tekanan tersebut akhirnya menimbulkan kekhawatiran berlebih dan menjadi gejala dari depresi dan kecemasan.

Menyebabkan kecanduan

 Media sosial memiliki efek buruk bagi otak. Hal ini karena produksi hormon dopamin yang memicu rasa senang dan nyaman di otak meningkat saat kita membuka aplikasi media sosial favorit. Ketika kadar dopamin meningkat setelah menggunakan media sosial, otak akan mengidentifikasinya sebagai aktivitas bermanfaat yang harus kita lakukan kembali. Akibatnya, kita menjadi kecanduan media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun