Aku tidak tahu siapa yang pertama kali memiliki ide untuk mendirikan Rumah sakit di dunia ini, yang jelas hal itu di dasari bahwa salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia sejak zaman dahulu kala adalah sakit. semodern apapun sebuah peradaban persamaannya dengan zaman lainya adalah semua pernah menjadi sahabat baiknya si sakit yang selalu datang tanpa perlu diundang, ah betapa baiknya ia selalu bersilaturahmi tanpa lelahnya.
sakit itu seperti sahabat, memang sih kehadirannya acapkali membuat kita bete, kesal dan membuat semua pekerjaan menjadi berantakan. Tapi bagiku justru kehadirannya membuatku banyak mendapat pencerahan, ia seperti sahabat yang selalu mengingatkan akan janji kehidupan yang lebih baik, sebuah perenungan untukku tentang nikmat Tuhan yag sangat agung. Sakit mengajarkanku bahwa disaat aku merasa ah kok mash begini begini aja taraf hidup, yang lain semakin cemerlang. Namun, aku, kamu, kita kerap lupa bahwa justru Tuhan telah memberikan kekayaan yang tak terhitung tiada taranya, hanya saja bentuk itu tidak dalam bentuk cash, jadi mengapa harus merengut dan monyongin mulut kalau melihat melihat isi rekening tak juga meningkat.
Oke, ga perlu banyak teori yak kita langsung kecontoh nyata, dan karena ga mau ada yang protes karena menggunaka sample orang lain aku akan jadiin sebagai korban disini hihi,
begini ceritanya, aku akan ambil contoh yang tak terlalu jauh, penyakit yang sering kita alami saat perubahan cuaca adalah demam, flu, pilek, bersin-bersin sakit tenggorokan. kalau aku biasanya sering mendapat bonus komplikasi sakit yang lain, hal itu disebabkan oleh antibodi (daya tahan tubuh yag sangat lemah). Jadi biasanya durasi sakit akan semakin lama.
Nah, sekarang coba kita kalkulasi, Biaya praktek klu di tempat praktek yang udah punya nama itu 100 ribu untuk biaya konsul, belum lagi obatnya yang totalnya mencapai 300 ribu. Biaya periksa darah, belum lagi ditambah dengan buah-buahan, aku biasanya sering mengkonsumsi juice jeruk sebagai obat alami tambahan untuk mengurangi demam, pegganti vitamin C, lantas tisue yang dihabiskan untuk mengelap meler ingus, ditambah lagi dengan sapu tangan atau handuk kecl untuk mengompres badan, otomatis perlu deterjen bukan? lantas waktu yang di gunakan untuk istirahat harus mengambil cuti bukan? dan tu berpengaruh terhadap prestasi kerja di kantor, untuk minyak angin tarohlah minyak angin safe care harganya 20.000, balsem dan lain-lain. kebayang kan itu baru taraf sederhananya aja. kita sudah menghabiskan banyak pengeluaran demi sebuah nilai kesembuhan. Belum lagi jika bermasalah dengan pernafasan terasa sekali kan jika harus menggunakan asupan oksigen berbayar. Lantas masih berani protes sama Tuhan, bahwa kita selalu merasa orang paling miskin di dunia ga dikasih kekayaan apa-apa. Baru tingkat demam, flu saja sudah menghabiskan banyak biaya. Gimana coba kalau Tuhan minta bayaran sewa atas nikmat Tubuh yang di anugerahkan untuk kita, belom lagi jika Tuhan mematok harga sewa untuk Bumi yang kita tumpangi hihi. Sungguh Allah maha baik yak, bukankah atas segala kekhilafan dan dosa-dosa yang kita buat di muka bumi masih di tangguhkan kemarahan Allah dengan sifat Rahim nya.
lalu masih banyak lag kearifan & kebaikan dari sakit jika kita mau sedikit untuk meresapinya, bukankah sesuatu itu terjadi karena sebuah alasan.
yuks sekarang coba kita buka buka lagi google, atau biografi dari sosok hebat, jangan salah justru kesuksesan mereka itu faktor biang keroknya adalah sakit. Ga percaya, coba tanyakan saja pada pengarang Novel best Seller AYAT-AYAT CINTA, Habiburahman El Sirazi itu menuliskan novelnya tersebut kala ia harus mendekam di rumah sakit karena kecelakaan, dan ia terus berbaik sangka Kepada Allah. Hasilny apa? Novel tersebut rampung hanya dalam hitungan minggu, malahan lebih cepat dari pada Novel Ketika Cinta bertasbih. Ingat dengan sosok Mbak Pipit Senja yang telah mengidap sakit thalassemia sejak belia? harus transfusi darah karena hanya itu terapi konservatif untuk penderita thalassemia, biayanya sangat mahal, tapi adakah beliau marah dengan penyakit paling menyeramkan di dunia itu? Tidak, sama sekali Tidak, bahkan karena penyakit yang di deritanya tersebut membuatnya menghasilkan banyak sekali karya-karya di bidang sastra & kepenulisan kamu tentu hafal dong novel-novel yang beliau hasilkan. Ada yang klepek-klepek sampai menguras emosi dan air mata dengan buku paling banyak di cari hingga harus mencetak ulang plus tambahan beberapa cerita baru untuk Buku CATATAN HATI SEORANG ISTRI, ASMA NADIA? yups mbak asma juga mengalami berbagai riwayat penyakit yang sangat menyesakkan dada, tapi toch beliau tak berputus asa, kebuktikan dengan segala prestasi beliau di dunia menulis, sudah tak diragukan lagi, malahan novel beliau sudah ada beberapa yang telah di filmkan diantaranya RUMAH TANPA JENDELA, mbak asma juga serig diundang keluarnegri untuk mengisi berbagai workshop, ia penulis yang sudah sangat berkaliber yang kemampuannya sudah tak diragukan lagi.
Ketika berumur 15 tahun, Aya Kito merasakan perubahan drastis pada dirinya. Tiba-tiba tubuhnya menjadi kurus, dan juga sering terjatuh tanpa penyebab yang jelas. Rupanya itu merupakan gejala awal serangan penyakit Spinocerebellar ataxia (SCA), penyakit langka yang belum ditemukan obatnya. Kisah penuh air mata ini sungguh mengetuk hati kita, karena walaupun menahan penderitaan yang hebat, Aya Kito terus berjuang untuk melawan penyakitnya. Kisah nyata ini telah diangkat menjadi drama serial di Jepang dengan judul 1 Liter of Tears, yang tidak hanya menguras air mata, tetapi juga menularkan semangat bagi kita agar senantiasa menghargai kehidupan.
1 Litre Of tears, Aya Kito gadis cerdas yang akhirnya harus menerima takdir sebagai penyandang disabilitas, karena menderita penyakit kangker otak kecil, Spinocerebellar ataxia (SCA) sebuah penyakit langka yang hingga saat ini belum di temukan obatnya. Penyakit yang sangat ganas menggerogoti seluruh sel saraf, bahkan untuk bergerak dan menulis pun teramat susah, semua keseimbangan itu hilang. berjalan tertattih-tatih, semua gerakannya menjadi seperti seorang bayi yang bahkan untuk menyuapi makanan kemulutnya tak kuasa dilakukan, namun ia percaya dengan segala keterbatasannya, ejekan terhadap fisiknya, ia yakin betul bahwa ia harus dapat memanfaatkan waktunya yang tersisa dengan menabur kebaikan bagi sesama, menjadi semangat bagi teman-teman diseluruh dunia bahwa kita memang tidak berada lama di kehidupan ini, cepat atau lambat kita juga akan berganti dengan generasi yag lain, persoalan mati itu pasti, namun perbedaannya adalah apa yang bisa kita berikan untuk generasi di dunia ini. Aya-Kito sering berdoa agar Tuhan memberikan umur yang panjang baginya, diselingi dengan membuat seribu burung kertas yang menjadi kepercayaa bagi orang jepang bahwa jika jumlah burung kertas yang dibuat dari kertas Origami mencapai seribu totalnya, maka Tuhan akan mengabulkan permintaan. TUhan memang tidak mengabulkan keinginan Aya, Ia meninggal dalam usia muda 25 Tahun, tapi Tuhan ternyata mengabulkannya dalam wujud lain, yaitu lembaran Diary Aya-Kito selama hidupnya telah di bukukan dalam hitungan jutaan copy eksemplar dan telah di adaptasi dalam bentuk film dan dorama. Kekuatan serta semangatnya telah membuat puluhan juta orang di dunia baik yang bernasib sama dengannya dan yang hampir mengalami taraf putus asa menajdi bangkit utuk menjadi lebih tegar.
Tuhan tidak pernah mengabulkan keinginan aya untuk hidup lebih lama di dunia, tapi Tuhan mengabulkan doa Aya dengan sangat istimewa, usia aya hanya bertahan sampai hitungan 25 tahun, tapi sosok Aya Kito dengan Diary perjuanganya melawan penaykit paling mematikan itu, telah membuatnya di kenal di seluruh dunia.
Tuhan punya banyak rahasia semesta yang akan selalu punya makna di hati, Tuhan selalu menyematkan kalimat di setiap akhir ayat-ayat Al-Quran, tidakkah kau berfikir, hanya untuk orang-orang yang selalu berfikir. Percayalah bahwa tidak pernah ada yang sia-sia dari setiap rencana serta skenario kehidupan yang telah Allah rancang, hanya saja ilmu kita masih terlalu awan untuk memahami pesan moral dari Tuhan,hanya percaya bahwa Tuhan selalu memberikan janji kehidupan yang lebih baik, bahwa apapun yang terjadi di alam semesta ini kuncinya adalah Karena sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Banda Aceh, 20 januari 2012