Mohon tunggu...
Nana Cahana
Nana Cahana Mohon Tunggu... Dosen - Menekuni literasi, pendidikan dan sosial

Mengajar Rumpun Ilmu Pendidikan di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon Jawa Barat Kunjungi saya di: https://www.facebook.com/nanacahanajaya?mibextid=ZbWKwL https://www.instagram.com/nana_cahana/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Corona atau Covid-19 Bagi yang Awam

20 Maret 2020   12:06 Diperbarui: 20 Maret 2020   12:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: kompas.com

Bagiku sebagai orang awam menganggap Corona sebagai wabah penyakit pada umumnya. Corona penyebab kematian, penyebab sakit namun sembuh kembali dan penyebab kegelisahan bagi penderita dan orang sekitarnya yang menyaksikan ini. Pada awalnya saya anggap lumrah saja.Namun beberapa minggu ini, saya heran, mengapa Corona seolah menjadi penyebab kegelisahan semua orang, penduduk dunia. Bukankah banyak penyakit-penyakit lain yang menular dan menyebabkan kematian pula.

Saya pribadi dalam hal ini menyadari bahwa Corona telah menjadi pandemi. Saya pun mendukung upaya pemerintah, sebagai bentuk ikhtiar, berhati-hati terhadap virus ini. Kebijakan terbaru pemerintah adalah sekolah atau lembaga pendidikan secara umum diliburkan dari tanggal 16-29 Maret 2020. Ini bagus untuk antisipasi tersebarnya virus Corona.

Mari pikirkan bersama, sekolah diliburkan, namun kantor-kantor lain masih tetap beroperasi, pasar-pasar tetap buka. Artinya kerumunan orang tetap saja terjadi. Karena ini sunnatullah. Kalau anjuran pemerintah 'Di Rumah Saja" berlaku untuk semua. Lalu kenapa seorang dokter tetap harus masuk kerja melayani pasien dengan berbagai keluhannya. Padahal yang lain di rumah saja.

Saya mendukung ikhtiar lahir dari pemerintah, namun kita juga jangan lupa ikhtiar batinnya dengan senantiasa berzikir, berdoa dan beribadah memohon perlindungan kepada Allah. Karena Allah yang menurunkan penyakit, Allah pulalah yang dapat menghilangkannya.

Sebaiknya kita tidak usah terlalu kaku. Ikhtiar kita jalani. Namun ketika harus bertemu orang kenapa tidak. Ketika harus berdoa bersama kenapa tidak. Salah satu upaya penjagaan diri adalah dengan cara mendeteksi siapa yang terkena (suspek) Corona berarti harus jaga jarak aman. Siapa yang menjadi Pasien dalam pengawasan (PDP) dan siapa pula yang menjadi  Orang dalam pemantauan ( ODP). Ini kita sikapi dengan bijak.

Kita bisa memakai masker. Bisa jaga jarak aman. Nah, terhadap orang yang belum diketahui apakah
Suspek, PDP atau ODP kita bisa tetap berinteraksi namun penuh kehati-hatian. Selanjutnya berdoa agar kita terhindar dari wabah ini.

#Sekedar Refleksi

Sumber Tulisan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun