Mohon tunggu...
Anna Muthoharoh
Anna Muthoharoh Mohon Tunggu... -

hidup tak semudah membalikan telapak tangan, syukuri dan nikmati karena Allah selalu memberika yang terbaik untuk hambanya yang bertawakal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tugas Manusia

6 April 2015   10:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ketika saya mengikuti perkuliahan, ada sebuah pertanyaan dari Pak Dosen. Pertanyaan tersebut yaitu “Kita hidup untuk makan atau makan untuk hidup?”. Pertanyaan yang mungkin hanya sepele tapi bisa dimaknai dalam dari beberapa aspek.

Bagi saya makan untuk hidup. Mengapa?

Tentunya manusia hidup di dunia tidak hanya diam. Mereka memiliki kesibukan dari semua aktifitasnya. Dimulai dari terbitnya matahari hingga matahari kembali lagi ke peraduannya. Bahkan masih ada sebagian manusia yang hidupnya penuh kesibukan dari pagi hingga malam hari. Dengan berbagai kesibukan ini, manusia memerlukan energy yang sangat besar untuk dapat membantu fisik mereka menjalani kesibukannya.

Energi itu sendiri didapatkan dari makanan. Tubuh manusia sangat membutuhkan makanan. Makanan itu nantinya di dalam tubuh akan diproses dan diubah menjadi energy. Sehingga manusia akan mendapatkan energy dari makanan yang dimasukan ke dalam tubuh. Energy yang dihasilkan tentunya akan sebanding dengan makanan yang ia makan. Makanan yang sehat akan menghasilkan energy yang baik bagi tubuh. Makanan yang dimakan sebaiknya juga harus seimbang. Makanan yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Sehingga dari apa yang dimakan, tubuh manusia akan menghasilkan energy yang baik untuk mendukung segala aktifitas yang dilakukannya.

Banyak aktifitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya. Sebenarnya fitrah manusia di dunia ini sudah digariskan oleh Allah. Manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah (pemimpin) dan Abdullah (abdi/hamba). Firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah: 30

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Bahwa manusia selain menajadi hamba Allah juga menjadi seorang pemimpin. Untuk melaksanakan tugas manusia di dunia ini, maka tentunya membutuhkan energy yang cukup untuk menjalankannya. Dan sekali lagi energi bisa didapatkan dari makanan. Meskipun untuk mendapatkan energi tidak hanya didapat dari makanan. Energy bisa diperoleh dari alam dan dari do’a. Alam yang mendukung akan memberikan energy yang positif bagi manusia. Sedangkan do’a adalah energy untuk jiwa yang sangat besar. Dengan do’a manusia akan selalu dekat dengan Tuhannya. Sehingga energy yang didapatkan akan memberikan pengaruh positif bagi manusia.

Jika, manusia hidup hanya untuk makan, maka hidupnya tidak berarti. Jadi, hidup itu untuk beribadah kepada Allah. Menjalankan fitrah manusia untuk menjadi khalifah dan hamba Allah. Sehingga manusia membutuhkan makanan untuk menghasilkan energy untuk mendukung aktifitas tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun