Sebelum terjun ke dunia politik, Yoon Suk Yeol dikenal sebagai jaksa penuntut umum yang berperan penting dalam berbagai kasus korupsi profil tinggi di Korea Selatan. Pada Maret 2022, ia terpilih sebagai presiden dengan platform yang menekankan reformasi hukum dan pemberantasan korupsi.Yoon Suk Yeol, yang menjabat sebagai Presiden Korea Selatan sejak Mei 2022, baru-baru ini menjadi sorotan internasional setelah penangkapannya pada 15 Januari 2025.Â
Kontroversi dan Penangkapan
Pada Januari 2025, Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di tengah meningkatnya ketegangan politik dan protes publik. Langkah ini memicu kritik luas dan tuduhan bahwa ia menyalahgunakan kekuasaan untuk mempertahankan posisinya. Situasi memuncak ketika Badan Investigasi Kriminal Nasional Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Penangkapan berlangsung dramatis dan hampir berujung pada konfrontasi bersenjata antara pendukung setia Yoon dan aparat penegak hukum.Â
Proses Hukum dan Implikasi
Setelah penangkapannya, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan diberi waktu 180 hari untuk memutuskan apakah akan mencopot Yoon dari jabatannya. Jika terbukti bersalah atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran konstitusi, Yoon Suk Yeol menghadapi kemungkinan hukuman berat, termasuk hukuman mati.Â
Reaksi Publik dan Internasional
Penangkapan ini memicu reaksi beragam di dalam negeri dan internasional. Beberapa pihak melihatnya sebagai langkah penting dalam menegakkan supremasi hukum, sementara yang lain khawatir tentang stabilitas politik dan implikasi bagi demokrasi di Korea Selatan.
Terancam Hukuman Mati
Yoon sendiri kini terancam penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati. Ini akan terjadi jika ia terbukti bersalah dalam kasus ini. Kasusnya tergolong pemberontakan. Ini menimbulkan konsekuensi hukuman amat berat bagi Yoon Suk Yeol.
Penangkapan Yoon Suk Yeol menunjukkan komitmen Korea Selatan terhadap supremasi hukum, bahkan jika itu melibatkan pemimpin tertingginya. Namun, situasi ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas politik negara dan dampaknya terhadap demokrasi.
Kejadian ini akan diawasi secara ketat baik oleh rakyat Korea Selatan maupun komunitas internasional, karena memiliki potensi besar untuk membentuk arah politik negara di masa depan.