Mohon tunggu...
Nana Beiga
Nana Beiga Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku, Ibu dari seorang anak laki-laki yang luar biasa pemberian Allah dan kuharap bisa mengembalikan anakku padaNya lebih baik dari saat dititipkanNya padaku, walaupun harus kulakukan semuanya sendirian tapi aku yakin Allah selalu bersamaku untuk membantumu melalui hari-harimu anakku, Adyaraka Raisha.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Money Talks...

21 Desember 2011   04:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini saya mendapat pelajaran lucu, pulang kantor mampir ke toko buku & majalah dekat komplek tempat tinggal saya. Parkir di depan toko lalu masuk ke toko lalu bertanya " masih ada majalah TEMPO nggak?" dengan malas2an sambil bengang bengong di depan pintu  penjaga toko itu menjawab " nggak ada mba..."  melihat tingkah penjaga toko yang tidak enak saya cuma menarik nafas untuk menghilangkan rasa kesal sampai terus mencari-cari majalah, tabloid dan harian yang menarik dan berbobot isinya.

Tengah saya mencari, di depan toko berhenti sebuah mini van dan membuka kaca mobilnya " Warta masih ada nggak?"  penjaga toko itu menjawab "ada bos..."dan sambil tergopoh mengantarkan koran itu ke mobil bapak itu, membayar dan berlalu.

Saya masih terus mencari dan bertanya lagi " kalau Nirmala ada nggak? koq nggak ketemu nih..." si mas penjaga itu menjawab dari tempatnya dekat pintu masuk sambil sibuk dengan handphonenya " ada mba, cari aja..." hhhmmm.... saya berbalik untuk  memandangnya sejenak, lalu tarik nafas lagi... nggak biasanya saya sesabar ini. biarlah mungkin hati saya sedang tenang tanpa masalah baru yang biasanya selalu ada tentang ibunda yang dua hari sekali marah-marah  atau ribut dengan pembantu dan selalu ada saja yang dikeluhkan setiap saya pulang kerja.

Diluar  toko saya melihat ada sebuah sedan berhenti  dan seorang lelaki separuh baya turun bertanya “ mas masih ada Kompas ?...” …” sambil melihat-lihat beberapa harian yang ada di meja dekat kasir. Dan kembali sambil berdiri seperti kacung dibelakang bapak itu, si penjaga menyerahkan Koran itu. Tapi si bapak masih terus melihat-lihat lalu tak lama mengeluarkan uang untuk membayar kemudian pergi.

Saya bisa memperhatikan semuanya karena otomatis di toko itu tamu yang paling lama. Saya masih sibuk mencari dan menemukan beberapa majalah,tabloid dan buku yang menurut saya bagus dan menarik. Seperti National Geographic, Nirmala, Idea, Esquere,  Gourmet, Mother & Baby, Trubus dan Investor.

Lalu saya memanggil mas penjaga toko itu “ Mas, sudah nih tolong hitung..” tapi dengan santai sambil main handpone-nya “Nirmala ya mba..? 26.500.”  saya diam saja dan dengan terus menunduk melihat handphonenya mas penjaga toko berjalan ke meja kasir.

Sampai dimeja kasir, dia mengangkat kepalanya memandang saya dengan wajah cengonya alias bengong “ ini semuanya mba…?” …”iya, kenapa? Nggak boleh ya..ya sudah tolong hitung ya  celingukan kanan kiri, depan belakang..”knapa mas…?” ….”saya bingung mau hitungnya banyak sekali mba..” lalu saya bertanya “ nggak ada kalkulator ? ya sudah saya bantu hitung ya…”

Lalu saya membantu dia menghitung atau tepatnya saya yang hitungin sendiri….hihihi…dasar!! sementara dia bengong aja, selesai menghitung saya sampaikan angkanya yang bikin si mas tambah kaget, lalu saya keluarkan uang untuk membayar dan si mas masih tetap bengong. “sudah mas, koq nggak pakai kantong, gimana saya bawanya? Kan saya naik motor ga bisa bawa sebanyak ini”  dan si mas terbengong plus celingukan “tapi nggak ada kantong mba…abis ga tau kalau mba beli sebanyak ini, tapi kalau agua mau?....”

Balik saya yang bengong “ saya minta kantong bukan aqua…”  dengan wajah memelas “maaf banget mba, nggak ada…”

Dan dengan sedikit keqi, saya masukkan semua kedalam tas saya, biar deh muat nggak muat, sisanya saya masukan ke jaket lalu berjalan keluar toko sambil diikutin si mas dari belakang dan dibukakan pintu sambil menunduk seperti orang jepang. Pulanglah saya sambil geleng-geleng kepala…hanya karena saya naik motor....

That’s money talks….

Uang bisa membeli kehormatan… uppss..dengan uang baru dihormati…091211

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun