Mohon tunggu...
Namira Rizkiana
Namira Rizkiana Mohon Tunggu... -

Anak sastra sotoy dan nekad yang hijrah ke dunia perbankan. Damn!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebatang Kala

4 Juli 2010   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhana saja.

Melihat batang putih dengan ujung menyala seperti halnya melihat garis kala.

Inci demi inci perlahan terbakar, seperti detik, menit, jam, yang terakumulasi menjadi waktu.

Asap menguap lalu memudar semudah canda tawa berubah menjadi air mata dan sebaliknya.

Hangat yang mejalar dari ujung jari hingga urat nadi layaknya rasa yang meletup ketika jatuh hati.

Bahkan rasa sesak di kiri dada karena jengah dan muak menyerupai nelangsa putus asa.

Tetap saja, adiksi bagaikan rindu yang akan terus digali seperti cerita kawan yang lama yang tlah kembali.

Garis yang terus menyusut.

Ya. Mimpi, dan imajinasi menari di sisa kala yang menunggu.

Ketika merah yang menyala pun padam,

Sederhana saja,

Kala diam pun terasa bercerita sejuta kata.

[caption id="attachment_185065" align="alignnone" width="338" caption="i18.photobucket.com/albums/b133/mindbaulm/cigarette.jpg"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun