Mohon tunggu...
Namira Rizkiana
Namira Rizkiana Mohon Tunggu... -

Anak sastra sotoy dan nekad yang hijrah ke dunia perbankan. Damn!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tuhan dan Bis Kota

19 Februari 2010   23:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_77726" align="alignright" width="300" caption="sudah biasa. (sumber: el-osonet-blog-archieves)"][/caption] Tuhan aku rindu kamu duduk disampingku di bis kota, dengan telinga tersumbat earphone dan peluh membasahi kening. Ditengah hiruk pikuk klakson metromini dan asap karbon monoksida penggerogot paru-paru. Diantara senandung petikan para pengais recehan. Duduklah bersamaku, di bis kota ini. Banyak yang ingin aku tanyakan. Tentang kemiskinan, tentang Alam dan Rayanya. Tentang bencana, kematian, dan neraka. Tentang keadilan. Tentang gunungan sampah di sungai Ciliwung, tentang kemacetan, dan pelaku mutilasi.  Dan milyaran kalimat lain yang diakhiri tanda tanya. Duduklah, jika Kau sempat, nikmati kembali kemacetan di kota ini. Temani aku, yang merindukanMu, hingga aku sampai pada tujuan. [Jakarta. 22 Desember 2009. 14:41 Patas AC 76 Ciputat - Pasar Senen Backsound : putat-senen-putat-senen/ayo bu ayo bu/lay kiri lay kiri kiri]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun