Mohon tunggu...
Nampati Ginting
Nampati Ginting Mohon Tunggu... -

Pada akhirnya, yang tersisa dari hidup hanyalah cerita dan dongeng tentang mu, tentang ku, tentang nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Puisi?

4 Mei 2014   01:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-  Ini bukan puisi!

+ Ini percikan aku punya hati

-  Puisi puya jalannya sendiri. Irama, matra, rima, larik dan bait adalah pengikat!

+ Biarkan aku yang mendefenisi. Mengapa kau paksa aku merangkaki jalan dalam kirbat?

-  Kau ini bebal!

+ Kau kanibal.

-  Kau hanya seorang bisu yang berteriak di belantara huma. Seorang saja takkan menyendeng telinga!

+ Kau hanya bicara pada hampa udara. Suaramu takkan merambat ke mana-mana.

-  Dasar!

+ Biar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun