Mohon tunggu...
Namiratus Syarifah
Namiratus Syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Namiratus Syarifah

Namiratus Syarifah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alternatif Penelusuran Debit Banjir Sungai Manggar Kecil dengan Pemodelan Hujan-Debit Hidrograf Satuan Sintetik

24 September 2024   05:52 Diperbarui: 24 September 2024   07:57 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi genangan air banjir  di kawasan rumah warga di Manggar, Kota Balikpapan, pada Minggu 9 Oktober 2022. (TribunKaltim.co/Budi Susilo)

Data debit sungai sangat diperlukan sebagai salah satu data perencanaan untuk merencanakan langkah pengendalian banjir. Data debit sungai dapat digunakan untuk merencanakan tindakan pengendalian banjir berupa metode struktur (pembangunan bendungan, kolam retensi, check dam, tanggul, dan lainnya) atau metode non-struktur (pengendalian erosi/sedimen, penyuluhan kepada masyarakat, pengaturan tata guna lahan dan lainnya). Namun, keterbatasan data debit sungai untuk beberapa sungai di Indonesia merupakan permasalahan yang cukup sering terjadi. Keterbatasan data tersebut umumnya diakibatkan tidak adanya pos duga air/stasiun pengukur (Automatic Water Level Recorder/AWLR) dan adanya indikasi penurunan kualitas data.

Menanggapi permasalahan tersebut, dapat digunakan transformasi data hujan yang cukup banyak tersedia di Indonesia. Transformasi data curah hujan tersebut dilakukan dengan analisis hidrologi sehingga didapatkan pendekatan nilai debit banjir. Transformasi data hujan dapat dilakukan dengan analisis hidrograf satuan sintetik. Analisis hidrograf satuan sintetik tersebut dapat diterapkan pula di sungai manggar kecil sebagai salah satu alternatif penentuan debit banjir akibat keterbatasan debit sungai. Sungai Manggar Kecil merupakan salah satu sungai di Kelurahan Manggar, Kota Balikpapan, dengan kejadian banjir di Kelurahan Manggar kerap terjadi saat intensitas hujan tinggi.

Kelurahan Manggar yang kerap diterpa banjir (wilayah rawan banjir) saat intensitas hujan tinggi (Google Earth, 2024)
Kelurahan Manggar yang kerap diterpa banjir (wilayah rawan banjir) saat intensitas hujan tinggi (Google Earth, 2024)
Peta DAS Manggar Kecil (Google Earth, 2024)
Peta DAS Manggar Kecil (Google Earth, 2024)
Terdapat berbagai macam metode analisis hidrograf satuan sintetik seperti Nakayasu, Limantara, Gama I, ITB, Snyder-Alexeyev, Soil Conservation Services (SCS) hingga menggunakan aplikasi bantu HEC-HMS. Analisis hidrograf satuan sintetik pada DAS Manggar Kecil untuk penelitian ini menggunakan metode Nakayasu, Limantara, ITB, Snyder-Alexeyev dan aplikasi bantu HEC-HMS dengan metode Soil Conservation Services (SCS). Hasil dari penelitian ini berupa grafik hidrograf satuan sintetik dengan perbandingan antara waktu dan nilai debit yang terdiri dari nilai debit puncak banjir, waktu puncak banjir, waktu penurunan debit, dan durasi kejadian banjir seperti sebagai berikut.

Hasil Analisis Hidrograf Satuan Sintetik DAS Manggar Kecil (Dokumentasi Perhitungan Pribadi)
Hasil Analisis Hidrograf Satuan Sintetik DAS Manggar Kecil (Dokumentasi Perhitungan Pribadi)

Pendekatan analisis hidrograf satuan sintetik telah banyak digunakan sebagai pendekatan untuk mendekati nilai debit sungai hasil pengukuran. Sebagai pertimbangan untuk keakuratan hasil analisis hidrograf dengan kondisi dilapangan, diperlukan kalibrasi hasil analisis dengan data debit observasi sehingga didapatkan metode hidrograf yang sesuai dengan karakteristik DAS khususnya DAS Manggar Kecil.

Berdasarkan hasil debit banjir analisis hidrograf satuan sintetik pada sungai Manggar Kecil tersebut, dapat digunakan sebagai data perencanaan untuk menentukan langkah pengendalian banjir sungai Manggar Kecil. Sebagai salah satu tindakan pengendalian banjir akibat sungai Manggar Kecil berupa pembangunan bangunan pengendali banjir (bendungan, check dam, kolam retensi dan lainnya),  pelebaran/perbaikan hilir sungai, perluasan drainase dan peninggian saluran, pengendalian penggunaan/pembukaan lahan dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun