Mohon tunggu...
Namira Nuril Almas
Namira Nuril Almas Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi saya adalah mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman di Balik Visi Indonesia Emas 2045

14 Desember 2024   20:31 Diperbarui: 14 Desember 2024   22:28 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia Emas 2045 adalah sebuah visi besar yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia dalam rangka memperingati 1 abad atau 100 tahun kemerdekaannya. Dalam 100 tahun tersebut, Indonesia ingin mewujudkan visinya yakni menjadi negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Dari sebuah visi tersebut, juga muncul sebuah kata-kata yakni "Generasi Emas". Generasi Emas tersebut dimaksudkan pada gagasan untuk generasi muda Indonesia yang lebih berkualitas. Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Contohnya, yakni dengan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, masih terdapat banyak ancaman untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045.

Bonus Demografi Tidak Optimal

Pada tahun 2045 nanti, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu 70% penduduknya mencapai usia produktif (15-64 tahun). Namun, bonus demografi yang diharapkan menjadi sebuah aset justru malah dapat menjadi sebuah beban. Hal tersebut dikarenakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kurang memadai. Dibuktikan dengan tingginya tingkat pengangguran. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2024 tercatat 7,47 juta orang menganggur. Selain itu, rendahnya kualitas pendidikan juga menjadi sebuah ancaman. Masih diperlukan adanya kesadaran dari pemerintah maupun rakyat untuk memperbaiki kualitas Pendidikan di Indonesia.

Ketimpangan Ekonomi dan Sosial

Hingga saat ini, masih banyak terjadi ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang. Ketimpangan pembangunan juga menjadi sebuah masalah. Pembangunan yang berada di Pulau Jawa sangat pesat dibandingkan pembangunan di luar Pulau Jawa. Hal tersebut menjadikan ketidakmerataan fasilitas yang diperoleh oleh masyarakat di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Fasilitas tersebut dapat meliputi Pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur.

Ketidakstabilan Politik dan Sosial

Politik yang terlaksana di Indonesia seringkali menjadi sebuah politisasi identitas. Politik tersebut memanfaatkan isu-isu agama dan etnis untuk meraih suara rakyat dalam sebuah kampanye. Kandidat yang akan menjadi wakil rakyat akan mengasosiasikan diri dengan dengan kelompok agama atau etnis tertentu. Tak jarang juga ditemukan seorang kandidat yang menyerang lawannya dengan narasi yang memanfaatkan agama.

Dari ancaman-ancaman yang telah dipaparkan, akankah Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045 dalam kurun waktu beberapa tahun?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun