Mohon tunggu...
Namira RizqiHayyinah
Namira RizqiHayyinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ikuti Trend sebagai Penerapan Pola Gaya Hidup Konsumtif Remaja

6 Juni 2022   14:57 Diperbarui: 6 Juni 2022   15:03 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; Suaka Online

Perkembangan trend fashion memang tidak ada habisnya. Saat ini trend juga tidak berkutik dalam bidang fashion saja tetapi juga lifestyle atau pola hidup. Perkembangan teknologi salah satunya melalui media sosial dapat dikatakan penyebab dari trend fashion yang kini semakin bervariasi. 

Kemudahan mengakses media sosial menjadi sarana para remaja untuk selalu mengikuti model baju, hijab, tas, ataupun barang-barang lain yang digunakan oleh selebriti media sosial, apapun yang mereka pakai bisa menjadi contoh bagi kalangan remaja yang memang bukan merupakan kebutuhan mendesak dan penting untuk mereka miliki.

Selain itu, dengan adanya online shop dengan tawaran diskon atau dengan harga yang lebih murah dari toko lainnya dapat dengan mudahnya membujuk para remaja untuk segera membelinya. Ini berakibat pada timbulnya gaya hidup konsumtif pada remaja. 

Gaya konsumtif sendiri mengarah pada seseorang yang berperilaku berlebihan dalam membeli atau mengkonsumsi hal yang tidak termasuk kebutuhannya. Ini semua dilakukan oleh mereka hanya sekedar untuk gengsi. 

Sebagai seorang remaja yang bijak dalam mengatur gaya hidup. Dahulukan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan atau prioritas. Tidak perlu harus selalu mengikuti apa yang menjadi trend di media sosial jika tidak penting dan tidak memberikan keuntungan bagi diri sendiri. Kurangi bermain media sosial hanya untuk scroll update dari selebriti yang digemari karena itu hanya menyia-nyiakan waktu. 

Jika masih mempunyai segala kebutuhan, baju, hijab, atau lainnya yang layak dipakai maka hindari untuk selalu membeli dan membeli keluaran terbaru. Lihat orang-orang yang mungkin tidak seberuntung kita, kebutuhan sehari-hari saja seperti makan mereka tidak mampu membelinya. 

Meningkatkan rasa empati terhadap orang-orang seperti itu mampu meningkatkan tingkat kepedulian untuk selalu berbagi apapun yang dapat kita berikan, sehingga ketika kita ingin membeli sesuatu yang tidak terlalu penting dapat memberikan kita pertimbangan ketika ingin mendapatkannya. Selain itu, gaya hidup konsumtif tidak hanya muncul dari dalam diri jika tidak ada lingkungan yang mendukung. Memilih teman seperti apa menjadi faktor yang bisa mengubah gaya hidup pada remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun