Mohon tunggu...
Namira Aminatuzahra
Namira Aminatuzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030040)

Beginner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berakhir Penuh Teka-teki, Rating Episode Terakhir Drakor "Sisyphus: The Myth" Justru Alami Kenaikan

9 April 2021   20:19 Diperbarui: 9 April 2021   20:53 15448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beragam cara ia lakukan agar perang tidak terjadi, dengan berat hati ia mengurung Seo Hae di bunker, meminta bantuan Jae Sun, bernegosiasi dengan Pak Park, dan terakhir ia meminta bantuan ayah Seo Hae untuk menangkap Sigma masa kini, ia mencoba segala hal untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan. Syukurlah, semua berjalan sesuai dengan prediksi Han Tae Sul. 

Perang tidak terjadi, pengkodean tidak berlanjut sehingga pengunggah tidak dibuat, Sigma dan orang-orang dari masa depan pun hilang. Tapi keanehan terjadi, ketika semua orang dari masa depan menghilang, tubuh Seo Hae yang awalnya turut akan menghilang tetapi tiba-tiba tidak memunculkan tanda-tanda tersebut. 

Hingga muncul Eddie Kim dari ambang pintu gereja dan menembak Kang Seo Hae, Eddie Kim memaksa Han Tae Sul menyelesaikan kode mesin pengunggah, dengan cara yang sama seperti Sigma, ia mengancam Tae Sul dengan pilihan “selamatkan wanita itu atau selamatkan dunia”. 

Lagi-lagi penonton dibuat tegang, dibuat prihatin akan nasib keduanya. Yashh, dan ini adalah adegan paling plot twist dari banyaknya adegan plot twist sebelumnya.  Sangat disayangkan, Han Tae Sul memilih untuk menembakkan peluru ke kepalanya sendiri, ia bunuh diri. Hukuman Sisyphus pun dianggap selesai.

Pada scene terakhir, terlihat Han Tae Sul tengah berada di pesawat bersama dengan Kang Seo Hae. Ada dua alternatif jawaban,  itu adalah halusinasi yang muncul dalam kematian Tae Sul, di mana pendapat ini didukung oleh adegan Tae Sul yang hendak mengonsumsi obat depresinya atau justru time looping, waktu yang kembali berulang, hanya saja Tae Sul bertemu dengan Kang Seo Hae lebih awal. Masih berlanjut, scene selanjutnya menampilkan Seo Gil Bok (Sigma), ia tengah melukis seorang anak di suatu taman bermain, lalu kembali ke rumahnya. 

Sigma tidak jahat lagi? Salah besar, Sigma merupakan penjahat mutlak di drama ini. Terjawab ketika ia memandangi sebuah lukisannya yang mirip dengan ilustrasi wajah Han Tae Sul dan membuka sebuah buku catatan tentang Seo Hae, buku catatan itu bisa saja ia temukan saat ayah Seo Hae meminjamkan jaket miliknya pada Sigma, ada adegan saat ayah Seo Hae bertemu Sigma masa kini dalam keadaan shock, di situ ayah Seo Hae memberikan jaketnya. Sigma tetap jahat, ia masih membenci dan dendam pada Han Tae Sul. Pada akhirnya, ia hanya melakukan Sonminsoo, di sini ia mencoba meniru gaya Han Tae Sul.

Ending yang terdengar klise, tapi memang seperti itu adanya. Menurut pendapat pribadiku, ending tersebut sudah tepat, masuk akal dan tidak kelihatan maksa. Happy ending untuk semua orang, tetapi sad ending untuk pasangan Han Tae Sul dan Kang Seo Hae. Akhir kata, aku ingin kasih bonus hikmah yang bisa kita petik dari drama ini, bahwa kita perlu untuk berdamai dengan diri kita sendiri dan melupakan masa lalu. Seberapa pun hebatnya kita sebagai manusia, kita tidak akan punya kuasa untuk mengubah masa lalu. Namun, kita memiliki kesempatan untuk mengubah masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun